Ajak Warga Sukseskan Program KB

bandungekspres.co.id, CIMEUNYAN – Ratusan warga Kampung Kordon, Desa Ciburial, Kecamatan Cimeunyan, Kabupaten Bandung sangat antusias menyambut kedatangan Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Demokrat Dede Yusuf Macan Effendi ST MSi untuk melaksanakan serap aspirasi masyarakat dalam rangka Kunjungan Kerja Daerah Pemilihan (Kundapil) di luar masa reses dan diluar sidang DPR ke daerah pemilihan Jawa Barat, Minggu (11/9).

Dalam kegiatan aspirasi ini, Dede menjelaskan pentingnya masyarakat mengikuti program Keluarga Berencana (KB). mnurut dia, KB berguna untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Tujuannya, supaya menekan laju pertumbuhan penduduk, sehingga dua anak cukup.

”Kami bukan melarang masyarakat untuk melahirkan anak. Program KB tujuannya untuk mengatur tahapan kelahiran anak dalam masyarakat, karena pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat hanya akan menimbulkan dampak sosial. Seperti kemiskinan, pengangguran dan anarkisme yang merupakan dampak buruk dari populasi yang tidak seimbang dengan kapasitas wilayah,” kata Dede usai kegitan di Cimenyan.

Bukan hanya terkait KB, Dede Yusuf pun berdialog dengan masyarakat terkait pentingnya pernikahan di usia matang. Sebab Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) adalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, sehingga mencapai usia minimal pada saat perkawinan yaitu 20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria. PUP bukan sekedar menunda sampai usia tertentu saja, tetapi usia perkawinan pun harus cukup umur dan selesai sekolah.

”Pendewasaan usia perkawinan merupakan bagian dari program Keluarga Berencana Nasional. Program PUP memberikan dampak pada peningkatan umur kawin pertama yang pada gilirannya akan menurunkan Total Fertility Rate (TFR),” imbuhnya.

Dede juga menjelaskan, program POP dan KB merupakan kerangka dari program pendewasaan usia perkawinan. Kerangka ini terdiri dari tiga masa reproduksi. Yakni, masa menunda perkawinan dan kehamilan, masa menjarangkan kehamilan dan masa mencegah kehamilan.

”Perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, perlunya pengendalian kuantitas, peningkatan kualitas dan pengarahan mobilitas penduduk agar mampu menjadi sumber daya yang tangguh bagi pembangunan dan ketahanan nasional,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua RW 10, Dede mengatakan, selain persoalan KB dan pernikahan usia dini, warga Kampung Kordon pun mengeluhkan tentang adanya objek wisata Tebing Keraton. dia menganggap Tebing Keraton yang banyak dikunjungi para wisatawan, belum memberikan dampak peningkatan ekonomi secara merata bagi masyarakat Ciburial, terutama Masyarakat RW 10 yang lokasinya tepat di bawah sebelum Tebing Keraton.

Tinggalkan Balasan