17 Musisi Jazz Tampil Memukau

SEBANYAK 17 musisi jazz ternama tanah air memberikan penampilan terbaiknya di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung Barat. Dalam acara yang memadukan antara seni, design, pendidikan dan budaya bertajuk Locafore 2016.

HENDRIK KAPARYADI, BANDUNG BARAT

Kegiatan yang digelar selam dua hari di akhir pekan lalu, ternyata membasuh dahaga para pecinta musik jazz.  Dari 17 musisi jazz tersebut, 14 musisi ternama Indonesia dan 3 musisi muda asal Bandung dan Jakarta.

Di antaranya Ermy Kulit, Tjut Nyak Deviana Daudsyah, Jafuzz, Rio Moreno, Margi Segers, The Jobgens Quartet, Salamander Big Band, Otti Jamalus dan Yance Manusama, Eddy Syakroni, Tiwi Shakuhaci, Empat Peniti, Sri Hanuraga Trio serta Lima, Panggayana dan Coffee Morning.

Manager Marketing Kota Baru Parahyangan Raymond Hadipranoto menjelaskan, pertunjukan Locafore Jazz Festival hadir di tahun ini untuk keenam kalinya. ”Terakhir kami gelar acara seperti ini pada tahun 2014 lalu,” katanya kepada wartawan, Minggu (4/9).

Diakui olehnya, karena banyaknya antusias dari para pecinta musik jazz dan masyarakat, sehingga pihaknya menggelar kembali di tahun ini.

Acara Locafore tahun ini sedikit fokus untuk mengangkat seni, kreativitas, pendidikan dan budaya. Untuk itu, selain pertunjukan musik jazz, ada juga pameran yang menampilkan sejumlah produk unggulan dari merek-merek lokal.

Mulai dari produk seni, kerajinan, makanan dan merek lokal unggulan lainnya. ”Makanya kami hadirkan tiga musisi muda dan sejumlah produk-produk unggulan merek lokal, dengan harapan mereka semua untuk bisa sharing, melihat serta belajar dalam acara Locafore tahun ini,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Locafore 2016 Windy Salomo mengatakan, para musisi yang tampil kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini, pihaknya sengaja menampilkan musisi yang benar-benar kental dengan musik jazznya. Pihaknya menargetkan untuk jumlah penonton yang datang maksimalnya bisa mencapai 6.000 orang saja setiap harinya.

”Tahun ini kita sedikit cooling down, tahun sebelumnya penonton sampai membludak tidak tertampung, karena musiknya sedikit campuran,” bebernya.

Selain festival jazz, kata Windy, pihaknya pun menggandeng sejumlah pengrajin untuk bisa ikut memamerkan hasil kreativitasnya. Sedikitnya ada 50 merek lokal yang dipamerkan di stand-stand yang disediakan panitia.

Tinggalkan Balasan