PNS Harus Miliki Keahlian Khusus

bandungekspres.co.id, BATUNUNGGAL – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur mengaku, hanya 60 persen pegawai negeri sipil di Indonesia memiliki kemampuan dalam hal administrasi saja. Sedangkan bagi PNS yang memiliki hanya keahlian khusus tak sampai 40 persen.

”Kami akan terus berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas PNS yang minim keahlian tersebut,” kata Asman kepada wartawan di Trans Luxury Hotel Bandung kemarin (2/9).

Asman mengungkapkan, tim yang akan dibentuk dalam mengatasi permaslahana ini merupakan lembaga pendidikan di bawah kementerian. Nantinya, lembaga pendidikan tersebut menjadi lembaga keahlian yang dibutuhkan pemerintah, karena pemerintah sangat membutuhkan PNS yang inovatif terutama yang bisa menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri dan anak buahnya.

”Negara akan maju jika aparatur negaranya memiliki kemampuan dalam segala hal,” ungkap Asman.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memaparkan,  penerapan teknologi smart city hingga saat ini telah banyak memberikan manfaat untuk menyelesaikan berbagai urusan kota. Dia menyebutkan, bahwa teknologi smart city yang telah diterapkan oleh Pemkot Bandung dapat menyelesaikan 70 persen masalah yang ada di Kota Bandung.

”Hampir 70 persen masalah yang dulu kita tidak punya akses, sekarang bisa kami lakukan. Jadi tidak lagi tergantung pada gaya pemimpin SKPD atau kotanya, karena teknologi bisa menyelesaikan,” ujar Emil, sapaan akrab Wali Kota Bandung.

Emil menjelaskan, dengan 300 lebih aplikasi yang dimiliki Kota Bandung, pihaknya dapat memantau berbagai pembangunan proyek di Kota Bandung. Selain itu, dengan teknologi smart city juga dapat mempermudah urusan, terutama pelayanan publik. Hal ini juga termasuk komplain-komplain dari masyatakat.

”Warga bisa langsung mengevaluasi kinerja camat dan lurah dengan memberi rapot. Bahkan saat dulu saya memberhentikan dua camat dan empat lurah itu juga dari aduan dari masyarakat yang terverifikasi,” bebernya.

Lebih lanjut Emil menegaskan, melalui konsep e-budgeting, Pemkot Bandung juga dapat melakukan penghematan anggaran yang tidak diperlukan hingga Rp 1 triliun anggaran yang tidak perlu dan menghapus 1.200 kegiatan.

”Dengan gelaran ISCF ini menjadi salah satu wadah untuk berbagi dan bertukar informasi teknologi smart city antar kabupaten/kota di Indonesia,” pungkasnya. (dn/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan