bandungekspres.co.id, LONDON – Tottenham Hotspur selalu menjadi pecundang di depan Liverpool. Kutukan itu sudah berjalan empat musim terakhir ini. Bermain di mana pun, entah di kandangnya White Hart Lane ataupun di Anfield – homeground Liverpool – hasil akhir sulit berpihak kepada The Lilywhites – julukan Spurs.
Kali terakhir kemenangan Spurs terjadi pada musim 2011-2012. Tujuh pertemuan setelahnya, lima di antaranya menjadi milik Liverpool. Sedangkan, dua sisanya berakhir dengan satu angka. Itu pun baru dapat dilakukan musim lalu. ”Dan, sekarang kami lebih berpengalaman,” ucap pelatih Spurs Mauricio Pochettino dikutip situs resmi klub.
Nah, di White Hart Lane, London, malam nanti WIB Spurs mendapat kesempatan besar menaklukkan Liverpool. Karena, performa Jordan Henderson dkk belum konsisten dalam dua laga Premier League pertamanya. Terutama dalam pertahanannya yang sudah kebobolan lima gol dalam dua laga.
Bahkan, klub debutan seperti Burnley saja pekan lalu mampu menghabisi harapan Liverpool untuk menjaga rekor 100 persen dengan kekalahan 2-0 (20/8). ”Yang sekarang harus kami lakukan adalah meng-improve dan meningkatkan gaya main kami sendiri. Di sisi kemampuan individu pun juga harus belajar,” tutur Pochettino.
Ya, meski belum tersentuh kekalahan dalam dua laga Premier League pertamanya, Pochettino masih menanggung banyak pekerjaan rumah. Terutama dari sisi agresivitas di lini depannya. Dari dua laga yang sudah dijalani, belum ada satu pun dari dua gol dibuat oleh pemain depan.
Sebaliknya justru pemain-pemain tengah seperti Eric Lamela dan Victor Wanyama yang jadi pembeda. Sementara striker-strikernya seperti Vincent Janssen dan Harry Kane malah belum menyalak. Dengan formasi 4-2-3-1, Kane tetap berperan sebagai pemain di posisi nomor sepuluh. Dia akan berada di belakang Janssen.
Dengan dukungan Lamela dan Christian Eriksen, Kane dan Janssen akan menjadi mimpi buruk pertahanan Liverpool. Bagaimana caranya? Melihat dari performa dua laga pertamanya, pertahanan klub besutan Juergen Klopp tersebut lemah saat mengantisipasi tembakan-tembakan jarak jauh.
Berkaca dari dua gol Burnley, dua-duanya terjadi dari luar kotak penalti. Dari situ Spurs bisa memanfaatkan kemampuan individu anak asuhnya yang rajin menembak dari luar kotak penalti. Statistiknya mencapai 55 persen dari luar kotak penalti. Eriksen bakal berperan penting dalam misi itu.