bandungekspres.co.id, BANDUNG – Memasuki tahun ketujuh penyelenggaraan program Indigo, yang saat ini dikenal sebagai Indigo Creative Nation, PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) menawarkan banyak benefit, termasuk injeksi modal yang nilainya cukup signifikan bagi para peserta rintisan usaha digital (start up) yang terpilih.
Setelah batch I April 2016 yang lalu, di mana terpilih sembilan start up untuk diinkubasi, maka batch II 2016 telah dibuka per 8 Agustus 2016 dan masa penerimaan proposalnya akan berakhir pada tanggal 9 September mendatang.
Tema program Indigo Creative Nation tahun ini yakni Building Strong Indonesia Digitalpreneur with Disruptive Mindset. Proposal yang masuk akan melewati tahap seleksi awal pada tanggal 13-14 September dan diakhiri dengan final pitching pada 15-16 serta 19-27 September 2016.
Direktur Innovation & Strategic Portfolio PT Telkom Indra Utoyo mengatakan, hingga saat ini sudah lebih dari 2.065 tim yang mengikuti program tersebut. Sebanyak 65 start up di antaranya masuk program inkubator dan memperoleh bantuan pendanaan dari Telkom.
”Kami bukan sekedar mencari ide rintisan usaha digital terbaik melalui program ini, tapi juga memberikan funding bagi produk dan bisnis inovatif digital sejak 2013,” katanya belum lama ini.
Dia mencontohkan, Jarvis Store (platform e-dagang) yang pertama dirilis pada Agustus 2013 memperoleh injeksi modal pertama dari Indigo Telkom pada bulan yang sama. Kemudian, ditambah Rp750 juta pada Januari 2015. Kini, pengguna aktif layanan mereka mencapai lebih dari 11.000 user.
”Start up lain yang terseleksi dan memperoleh modal Rp 250 juta dari kami, yakni Run System pada 2014. Kini mereka sudah memiliki 11 klien enterprise dengan lebih dari 10 ribu pengguna dan kontrak sales 500 ribu dolar Amerika Serikat,” katanya.
Diungkapkan Indra, beberapa start up peserta Indigo sudah masuk pasar secara komersil, baik melayani Telkom Group maupun konsumen masyarakat luas. Bahkan, beberapa startup telah masuk sebagai nominasi program lain, seperti Amtiss yang terpilih oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk maju dalam kompetisi startup di Istanbul tahun ini.
”Start up lain, Javis Store digunakan oleh Divisi Business Service, X-igent panic button yang oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil digunakan di Bandung Command Center-nya. Kakatu, peranti filtering konten, menjadi mitra PT Telkomsel, dan masih banyak lagi,” katanya. (fik)