bandungekspres.co.id, CIMAHI – Munculnya nama pasangan incumbent dari Partai Keadilan Sejahtera, menuai tanggapan dari kalangan Partai berlambang Kabah ini. Pasalnya, hingga saat ini PKS masih belum menentukan ke arah mana mereka akan menentukan pilihan.
”Kami belum secara rsemi menjalin koalisi dengan partai mana pun menjelang Pilkada 2017 ini,” terang Dedi, saat dihubungi, Jumat (19/8) kemarin.
Menurut Dedi, kepsatian koalisi tersebut bakal dilakukan saat digelarnya deklarasi pencalonan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi pada September mendatang. Untuk itu, pihaknya masih berkonsentrasi pada persiapan deklarasi koalisi tersebut.
Dikatakan Dedi, awalnya ada dua nama dari sepuluh nama kader PKS yang diajukan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS terkait dengan bakal calon Wali Kota atau Wakil Wali Kota dari PKS. ”Dari sepuluh yang diajukan ke DPP melalui DPW PKS Jawa Barat, tersisa dua nama yaitu, Santoso Anto dan Achmad Zuilkarnain, akhirnya DPP pada 27 Juli lalu memilih nama Achmad Zulkarnain sebagai bakal calon dari PKS Kota Cimahi,” jelasnya.
Dedi melanjutkan, proses penjaringan tersebut sudah dilakukan sejak lama, awalnya ada 10 nama bakal calon. Namun, Achmad Zulkarnain dan Santoso Anto dianggap paling tepat karena keduanya sudah banyak dikenal oleh masyarakat dan memiliki banyak pengalaman di pemerintahan. ”Achmad Zulkarnain, pernah menjadi anggota DPRD Kota Cimahi dari tahun 2004, bahkan di periode 2009-2014 menjabat sebagai pimpinan DPRD Kota Cimahi,” ujarnya. ”Dengan pengetahuan dan pengalaman tersebut, tentu ini menjadi salah satu modal kuat untuk membuat Kota Cimahi bisa lebih maju dan lebih sejahtera,” pungkasnya. (bun/asp)
