bandungekspres.co.id – SEPAKBOLA nampaknya tidak hanya untuk kaum muda saja. Bahkan, terkadang dari hobi bisa menjadi sebuah profesi. Salah satunya pemain Persib David Laly, yang beruntung bisa menjadi pemain profesional.
Pemain sayap Persib Bandung ini ingat betul pada petuah mentornya saat masih menimba ilmu di Pusat Pembinaan Latihan Pelajar (PPLP) Papua sembilan tahun yang lalu.
Selama dua tahun, mulai dari tahun 2006 hingga 2008 silam, mendapat arahan dari mantan Pemain Persipura Jayapura era 1990-an, yaitu Carolino Ivakdalam. Carolino sendiri adalah kakak dari Eduard Ivakdalam yang merupakan salah satu pemain senior dari Tanah Papua.
David mengenangnya, karena petuah dari mentornya itu dia semakin bersemangat ingin menjadikan sepak bola sebagai pekerjaannya. ”Dia bilang main bola itu sudah seperti pekerjaan, jadi kalau berbicara soal sepakbola itu akan menghidupi kalian,” kenang David kepada Bandung Ekspres, Kamis (18/8).
Saat itu pula dia diwanti-wanti untuk menjaga kondisi fisik, dan jangan melakukan tindakan konyol yang menjurus ke arah celaka. Bahkan, harus bisa merawat kakinya.
Diakui olehnya, kaki ibarat senjata bagi pemain sepak bola manapun. David pun menuruti instruksi pelatihnya itu. ”Kaki kalian harus dijaga karena nanti bakal sangat mahal sekali,” kata David menirukan ucapan sang Mentor.
Dikala mentalnya melempem, dia akan mengingat kalimat-kalimatnya yang bisa mendongkrak motivasi. Saat sepak bola sudah menjadi pekerjaan, tentu saja dia merasa perlu memaksimalkannya dengan berusaha terus mendongkrak kualitas.
David tak ingin kebugaran dan kelincahan kakinya mengendur. ”Kaki kalian nanti mahal, tidak sama seperti bapak dulu, main bola cuma dibayar murah, besok-besok gaji kalian mahal, makanya harus benar-benar dijaga,” tirunya lagi.
Kunci untuk bisa menjadi pemain profesional, dia sampaikan, adalah kerja keras. Dikala pemain muda terus mengojlok kualitasnya dijamin tidak akan merugikan untuk masa depan. Tekun adalah kalimat yang harus dibebaskan menjadi perbuatan, jika ingin maju. Dan David pun meyakini itu.
”Sekarang aku rasain itu juga dan memang, sekarang sepakbola sudah seperti pekerjaan dan kita dibayar, itu yang penting buat aku dalam perjalanan karir aku,” pungkasnya. (nit)