bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Mulai September mendatang, Palang Merah Indonesia Kabupaten Bandung Barat akan mengelola darah secara mandiri. Masyarakat bisa langsung mendatangi markas PMI KBB di Jalan Giriasih, Batujajar bila membutuhkan darah.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua PMI KBB Djunaedi di sela kegiatan donor darah anggota Korpri KBB di Ngamprah, Senin (15/8). ”Kami siapkan 100 labu darah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di KBB. Tidak perlu lagi ke luar daerah jika masyarakat membutuhkan darah,” kata Djunaedi.
Selama ini, PMI Bandung Barat hanya menampung darah yang terkumpul dari para pendonor. Sementara pengolahan darah dilakukan di daerah lain. Sebab, PMI Bandung Barat belum memiliki alat uji saring darah sendiri.
Namun baru-baru ini, menurut Djunaedi, PMI Bandung Barat sudah memiliki alat uji saring darah sendiri yang diperoleh dari pihak ketiga. Dengan demikian, pengelolaan darah bisa dilakukan secara mandiri. ”Hanya ada beberapa petugas yang masih perlu disiapkan, seperti petugas screening dan analyst. Namun September nanti, kami sudah siap mendistribusikan darah dari markas PMI KBB,” katanya.
Lebih jauh Djunaedi menjelaskan, setiap tahun darah yang terkumpul dari kegiatan donor di KBB mencapai 400-500 labu. Namun, hanya 50 labu yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan di RSUD Cililin. Sisanya, dipasok untuk luar daerah, seperti Cianjur dan Sukabumi.
Setelah memiliki alat uji saring darah sendiri, lanjut Djunaedi, markas PMI KBB akan memiliki banyak stok darah. Dengan demikian, masyarakat yang membutuhkan darah bisa langsung mengambilnya dari markas PMI Bandung Barat.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan mendata kebutuhan darah di beberapa rumah sakit pemerintah dan swasta di KBB. Nantinya, kebutuhan darah akan langsung dipasok dari PMI KBB.
”Tentu kami lakukan pemeriksaan dulu terhadap darah yang sudah di simpan ini. Karena bulan lalu juga ada sejumlah darah yang memang tidak layak untuk digunakan,” pungkasnya. (drx/nit)
