Dia pun menjelaskan, selama 2015, tercatat 958 warga Kabupaten Bandung yang menderita demam berdarah. Empat di antaranya meninggal dunia, kebanyakan mengalami dengue shock syndrome. Angka ini menurun dari tahun-tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 1.100 sampai 1.200 penderita demam berdarah. Namun, angka ini kembali meningkat pada semester awal 2016, menjadi 1.876 kasus.
”Kami menerjunkan tim kesehatan untuk melakukan penyuluhan kesehatan, inspeksi sanitasi, penyelidikan epidemiologi, fogging, dan penyuluhan oleh posyandu, untuk mengatasi demam berdarah,” jelasnya. (yul/fik)