BPJS Kesehatan Pemeiksaan IVA-Papsmear

bandungekspres.co.id, PADALARANG – Dalam upaya mengoptimalisasikan fungsi promotif dan preventif, BPJS Kesehatan bekerjasama dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) melakukan pemeriksaan pemeriksaan IVA dan papsmear serentak se-Indonesia. Di Bandung, pemeriksaan juga dilakukan di sejumlah titik.

Berdasarkan catatan, ada 1.558 titik yang melakukan pelayanan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat atau IVA dan Papsmear, dengan total target peserta sebanyak 27.000 untuk pemeriksaan IVA dan 10.275 untuk pemeriksaan papsmear.

Tes Kesehatan Kanker Servic
FAJRI ACHMAD NF / BANDUNG EKSPRES
PENCEGAHAN DINI: Pasien konsultasi dengan bidan saat mengikuti pemeriksaan kanker serviks serentak melalui Ivatest di Klinik Pratama
Medika Antapani, Jalan Purwakarta, Kota Bandung, kemarin (29/7). Saat ini sebanyak 7500 dari 15.000 penderita kanker serviks meninggal dunia

Kegiatan tersebut juga tercatat dalam Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Penyelenggaraan Program Pemeriksaan IVA dan Papsmear Terbanyak serentak di Indonesia.

Untuk diketahui, pemeriksaan IVA dan papsmear ini dilaksanakan untuk mengetahui ataupun mendeteksi adanya kanker leher rahim atau kanker mulut rahim. Jenis kanker ini sering terjadi pada wanita dan juga penyebab kematian nomor satu dari jenis kanker yang menyerang kaum perempuan.

Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan Wahyudin Bageenda mengatakan, jumlah kasus kanker serviks (terhitung Januari Juni 2016) di tingkat pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan mencapai 45.006 kasus dengan total biaya sekitar Rp 33,4 miliar. Sementara di tingkat rawat inap ada 9.381 kasus dengan total biaya sekitar Rp 51,3 miliar.

Menurutnya, deteksi dini kanker serviks masuk dalam skema pembiayaan program JKN-KIS. Sehingga peserta JKN-KIS yang ingin melakukan deteksi dini kanker serviks tidak perlu lagi mengeluarkan uang.

”Kanker serviks tidak menimbulkan gejala dan sulit terdeteksi pada stadium awal. Oleh karena itu sebaiknya lakukan skrining kesehatan melalui layanan kesehatan deteksi dini yang disediakan BPJS Kesehatan,” kata Wahyudin di PT Ultra Jaya Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, kemarin (29/7).

Wahyudin mengungkapkan, kanker serviks umumnya baru terdeteksi ketika sudah stadium lanjut. Padahal, tindakan medis dan pengobatan di fase tersebut akan lebih sulit dan biaya pengobatannya pun menjadi lebih mahal. Tapi, dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, kanker serviks sebetulnya paling mudah dicegah dan dideteksi.

Tinggalkan Balasan