94 Persen SMK Tak Memadai

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia saat ini memiliki jumlah yang timpang bila dibandingkan Jumlah Sekolah Menengan Atas (SMA). Mirisnya lagi, hanya 6 persen saja yang memiliki fasilitas dan peralatan yang memadai.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiyansyah dari Fraksi Partai Golkar mengaku miris dengan kondisi itu. Sebab, yang representative salah satunya hanya dimiliki SMKN 6 Bandung.

”Yang 94 persennya belum terwadahi dngan baik tentang peralatannya,” jelas Ferdiyansyah melakukan kunjungan kerja ke SMKN 6 Bandung, belum lama ini.

Menurutnya, ketimpangan ini akan segera dilakukan kajian untuk diambil kebijakan ke depan. Termasuk mendorong pemberian fasilitas secara ideal dan merata untuk seluruh SMK di Kabupaten/Kota.

Menurut dia, pemenuhan kebutuhan peralatan untuk SMK ini penting dilakukan. Sebab, itu menjadi bagian penunjang kegiatan belajar mengajar bagi siswa-siswi SMK jelang bekerja.

”Jadi yang sudah maju seperti SMKN 6 ini jangan juga malah mundur. Sebab, tidak bisa melakukan rekondisi peralatan yang telah dimiliki apalagi ini termasuk SMK Favorit berwawasan Internasional yang ada di Bandung,” papar Ferdiyansyah.

Ferdiyansyah yang berasal dari Dapil XI ini mengatakan, keberadaan tenaga pengajar juga menjadi perhatian. Saat ini, kata dia, dari 121 program studi yang ada di SMK, sebanyak 55 persennya tidak sesuai dengan potensi dan pendidikan yang ditempuh. ”Ini juga menjadi catatan kami dalam melakukan kunjungan kerja ini agar nanti segera diambil kebijakan,” ucap dia.

Dia berpendapat, keberdaan SMK bisa diintergrasikan dengan dunia kerja. Dengan begitu, lulusan SMK harus memiliki keterampilan untuk menunjang penyerapan tenaga kerja di kemudian hari.

Untuk memenuhi kebutuhan ini, kata dia, hasil kunjungan kerja Komisi X tersebut nantinya akan dibawa dalam rapat kerja untuk pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Nasional 2017.

Di tempat sama Anggota Komisi X lainnya Dadang Rusdiana dari Fraksi Partai Hanura mengaku sangat puas dengan keberadaan SMKN 6. Sebab, SMK tersebut memiliki fasilitas dan peralatan memadai. Sehingga sangat layak bila disebut sekolah berwawasan Internasional.

Dirinya mengharapkan, agar SMK-SMK lain di khususnya di Jabar bisa merujuk ke SMKN 6 untuk menjadi sample project terhadap pencapaian dan pencetakan lulusannya yang bisa langsung terserap oleh dunia kerja.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan