Menurutnya, memilih karier sebagai seorang atlet memang sangat menarik. Tidak hanya memiliki kemampuan dalam bidang olahraga, karier sebagai atlet juga membuat terkenal.
Agnes mengaku, motivasi terbesarnya untuk bisa meraih medali emas bagi Jawa Barat, tak lain adalah kedua orang tuanya. ”Orang tua adalah motivasi aku untuk selalu mempertahankan hasil terbaik,” tegasnya.
Meskipun sudah sering berduel, penyuka boneka doraemon dan boneka sapi ini kerap kali merasa demam panggung kala dirinya harus menghadapi lawan-lawannya di arena tanding. ”Supaya nggak down, aku males lihat calon lawan aku kalau mau tanding. kalau lihat dulu malah suka tambah deg-degan. Suka disuruh lihat sama pelatih, tapi nggak pernah aku lihat. Kejutan aja nanti di arena,” kata Agnes yang sejak 2013 masuk dalam PPLPD Bogor tersebut.
Dengan segudang prestasi yang sudah diraihnya, kini ia tengah fokus menikmati proses bersaing dengan atlet lain untuk mendapat tiket masuk dalam tim inti taekwondo Jabar yang akan diturunkan pada PON XIX/2016.
Tak dipungkiri persaingan memang sangat sulit, namun dengan kerja keras dan semangat ia meyakini tidak mustahil dirinya bisa memberikan yang terbaik bagi Jabar. ”Meskipun aku belum tahu kepilih atau enggak. Yang pasti tahapan seleksinya aku ikutin sampai kemarin di Pra PON Alhamdulillah dapat emas. Padahal di final aku melawan atlet senior jagoan Jateng. aku sih punya cita-cita bisa tampil di PON terus bisa ngasih medali emas buat Jabar kahiji,” katanya. (kon/asp)