Kepincut Batshuayi karena Etos Kerja

Harga mahal tentu menjadi kebanggaan bagi sebuah klub ketika mengumumkan perekrutan pemain di bursa transfer. Namun, disisi lain begitu royalnya klub dalam menghamburkan uang menimbulkan pertanyaan. Apakah kualitas mereka layak dengan harga yang harus dibayarkan?

––––––––––––

”Aku sangat senang bisa bergabung bersama salah satu klub terbaik Eropa dan membuka lembaran baru dalam karirku. Aku berharap aku bisa membantu Chelsea meraih banyak trofi selama di Stamford Bridge.”

Kutipan diatas menyatakan kebahagiaan Michy Batshuayi ketika dikontrak lima musim oleh Chelsea 3 Juli lalu.

Makin bangga tentunya karena dia menjadi rekrutan pertama manajer anyar Chelsea, Antonio Conte, setelah ditebus dengan harga 33 juta pounds (Rp 569,26 miliar) dari Olympique Marseiille.

Nominal yang sangat wajar jika mengingat status Batshuayi sebagai the next Didier Drogba. Atau, benarkah demikian?

Sebagai catatan, Drogba pindah ke London pada musim 2004-2005 setelah hanya semusim memperkuat Marseille. Disana, bomber timnas pantai Gading tersebut menorehkan 32 gol dalam 55 pertandingan di semua ajang.

Nah, sekarang Batshuayi. Dia juga mencetak 33 gol di semua ajang saat mengiyakan tawaran The Blues, sebutan Chelsea. Bedanya, Batshuayi harus mencapai total 78 laga, atau dalam dua musim.

Inilah yang menjadi tanda tanya dalam setiap fans Chelsea. Sebab, ketika Drogba diboyong ke Stamford Bridge, Chelsea hanya membayar 3 juta euro (Rp 43,27 miliar).

Malah, eks rekan setim Batshuayi, Dimitri Payet yang kini menjadi hot item di bursa transfer musim panas dengan atensi Chelsea, Real Madrid, maupun Paris Saint-Germain saja hanya berharga 10,7 juta pounds (Rp 184,58 miliar) tatkala West Ham United musim lalu.

Dengan market value versi Transfermarkt yang ”hanya” 12,75 juta pounds (Rp 219,99 miliar), Batshuayi pun terkesan over value alias dihargai lebih tinggi dari kemampuan sebenarnya.

Apalagi, tinggi Batshuayi hanya 182 cm. Terbilang kecil untuk ukuran seorang targetman. Drogba saja memiliki tinggi 188 cm.

Namun, kolumnis The Guardian, Ed Aarons, tidak sependapat dengan label tersebut. Menurutnya, Batshuayi sangatlah layak jika mendapat harga 33 juta pounds. Patokannya, klub-klub yang meminati tenaganya terbilang elit.

Selain Chelsea yang kini berhasil mendapatkannya, Batshuayi mendapat pengamatan dari juara bertahan Serie A Juventus, Crystal Palace, serta Tottenham Hotspur. ”Manajer Spurs, Mauricio Pochettino, sampai mendeskripsikannya sebagai ‘pemain muda dengan segudang talenta’,” tulis Aarons seperti dilansir The Guardian.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan