Pria yang akrab disapa Kang Aher ini menuturkan, saat ini produksivitas hasil panen di Jabar untuk yang paling tinggi ada 6,1 ton pr hektar pada 2015 lalu. Jumlah ini lebih tinggi bila dibandingkan untuk target nasional yang hanya 5,1 ton per hektar.
Aher mengakui, pada tahun lalu Jabar terhambat adanya perubahan musim kemarau kering (El Nino). Sehingga sawah petani banyak terjadi puso dan musim tanam menjadi berubah. Namun demikian, diprediksi pada tahun ini akan produksi akan kembali naik, terlebih ada musim La Nina yaitu kemarau basah.
”Jadi sawah yang dulu tidak produktif bisa dipastikan saat ini mnjadi produksi kmbali,” tuturnya.
Menurut dia, upaya peningkatan dengan dukungan teknis juga Pemprov Jabar lakukan dengan pembenahan perairan. Salah satunya memperbaiki berbagai irigasi dan pembangunan Waduk Jatigede.
Dia optimistis, tahun ini akan mengalami kenaikan produksi padi. Sebab dalam hasilnya akan ditopang dua hal yaitu lahan sawah yang tadinya puso akan berproduksi kembali dan pembangunan irigasi dan ditopang Waduk Jatigede. ”Ditambah pencetakan sawah baru di wilayah Jabar selatan,” urainya.
Sementara itu, untuk meningkatkan produktivitas pertanian Kodam III/Slw juga melakukan kerjasama dengan Pemprov Jabar dengan dilakukan penandatanganan MOU pada Januari 2015 lalu.
Kasdam III/Slw Brigjen TNI Wuryanto mengatakan, selama program ini pihaknya telah mlakukan upaya peningkatan preventif. Menurut dia, satuan wilayah komando kewilayahan telah melakukan pengolahan pangan secara serentak dengan mengoptimalkan seluruh peralatan mesin pertanian.
Selain itu, pihaknya juga melaksanakan platihan bagi Babinsa yang ditunjuk sebagai operator dan mentor sebagai leader bagi para petani.
”Kita telah melaksanakan penanaman padi dengan sistem Culik yaitu menebar benih sebelum masa panen dan melakukan koordinasi dngan dinas pertanian untuk menyediakan benih dan bibit,” jelas Wuryanto, di Gedung Sate, kemarin.
Wuryanto menyebutkan, Kodam III/Slw juga telah melakukan perluasan lahan sawah di Jabar dengan target 600 hektar dan telah terealisasi 350 hektar di Kabupaten Sumedang, 100 Hektar di Kabupaten Tasikmalaya dan 80 hektar di Kabupaten Pangandaran.
Selain itu, dari target 925.394 hektar periode April sampai September telah terrealisasi 647.954 hektar atau sekitar 70 persen. Sedangkan hasil produksi dari 1,1 juta ton serapan gabah yang ditargetkan telah teralisasi 835 258 ton atau sekitar 84 persen. (yan/rie)