Aher-Netty Ajak Wujudkan Sekolah Ramah Anak

”Mudah-mudahan sekolah kita adalah sekolah yang mendengarkan pendapat anak sebagai sekolah ramah anak,” ucapnya.

Dia mengatakan, dalam mengembangkan konsep SRA, sekolah tidak hanya tempat untuk belajar dan bermain. Tapi, juga diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengeluarkan pendapat, menilai pelayanan sekolahnya, termasuk juga menyampaikan penilaian tentang orangtua dan guru. ”Oleh karena itu, kita berharap ada kerja sama yang solid antara sekolah, masyarakat dan keluarga. Orang tua harus jadi mitra,” ungkap dia.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Asep Hilman menjelaskan, hari ini (18/7) di Gedung Sate dan akan dilakukan pembacaan ikrar Jabar Tolak Kekerasan. Sebanyak 3.000 orang akan ikrar. Seribu di antaranya pelajar.

Momen itu dipilih bertepatan waktunya dengan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) hari pertama masuk sekolah. Sesuai dengan arahan mendikbud, sebagai bentuk pendidikan berkarakter. Selain itu, akan dilakukan serangkaian kegiatan bertema Jabar Tolak Kekerasan. Pembacaan ikrar juga akan dilakukan di seluruh sekolah di Jabar.

”Kami bertekad mendukung upaya yang telah didorong Pemprov Jabar, bahwa tidak boleh ada lagi kekerasan terhadap anak di lingkungan pendidikan,” ungkap dia didampingi Ketua Tim Teknis Disdik Jabar Tolak Kekerasan Anak Dadang Rahman.

Asep Hilman menambahkan, dunia pendidikan sedang dalam mencari model pendidikan yang tepat untuk melindungi anak dari kekerasan. Jangan sampai, peran itu diambil oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

”Dunia pendidikan tidak boleh mengulang kesalahan yang sama. Kita harus bangkit untuk melindungi anak-anak kita di sekolah,” tegas Asep. (hen/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan