OS Oknum Kades, Dituduh Tiduri Istri Orang

bandungekspres.co.id, CIPARAY – Perbuatan tidak senonoh diduga dilakukan OS, Kepala Desa di Kecamatan Ciparay. Dia ”tercium” melakukan perselingkuhan dengan perempuan berinisial NK warga Kampung Suka Melang RT 01/RW 14, Desa Manggung Harja Kecamatan Ciparay.

Aksi yang dilakukan kades tersebut membuat berang warga. Sebab, ”cinta terlarang” dipergoki warga jelang Lebaran lalu. Ironisnya, perselingkuhan itu dilakukan saat warga lainnya tengah malaksanakan takbiran.

Dengan Hebohnya peristiwa itu yang semakin memanas menjadi buah bibir warga, pihak muspika Kecamatan Ciparay melakukan pemanggilan kepada pelaku ke kantor kecamatan untuk dimintai keterangan.

Buleh, salah seorang warga Ciparay mengatakan, pelaku sempat dimintai keterangan oleh polisi. ”Tapi tindak lanjutnya tidak tahu,” kata dia.

NK, 30, diketahui merupakan ibu dari dua anak bersuamikan sebagai pekerja kuli bangunan. Dia diduga tergiur rayuan OS karena diiming-imingi sesuatu.

Saat kepergok, NK telah mengakui perbuatannya kepada Aep yang dianggap sebagai guru spiritualnya asal Warga Desa Cikoneng Ciparay.

Dalam pengakuannya, NK mengatakan pernah melakukan hubungan intim selayaknya suami istri dengan OS sebanyak 3 kali. ”Malahan terakhir kejadian dilakukan pada bulan suci Ramadan,” terang Aep menirukan perkataan NK.

Sementara itu, kakak dari NK tidak menerima kalau keluarganya diperlakukan seperti itu. Apalagi pelakunya adalah OS sebagai seorang kepala desa.

”Perlakuan si Kades ini tidak pantas dilakukan oleh seorang kepala desa kepada warganya. Bukanya melindungi dan  mengayomi masyarakat, malah berbuat aib dengan menodai istri orang,” ucap Siska, kakak NK dengan nada kesal.

Sementara itu, OS dua kali berusaha ditemui tidak berada di ruang kerjanya. Saat ditanya kepada salah seorang perangkat desa, dia menyebutkan, kepala desa tidak berada di kantor,

Sementara itu, Kapolsek Ciparay AKP Dede Iskandar SH mengatakan, pihaknya tidak menerima laporan pengaduan daari korban atau pihak yang merasa dirugikan.

Memang saat peristiwa itu peristiwa sempat memanas. Pihaknya sempat memanggil kedua pelaku, setelah dimintai keterangan keduanya tidak mengakui telah melakukan hubungan intim.

”Kami menanti laporan pengaduan dari warga, juga pihak korban yang merasa dirugikan,” ucapnya singkat.

Tinggalkan Balasan