Diakui olehnya, Kota Bandung adalah wilayah yang memiliki banyak keragaman. Keberagaman tersebut bukan dijadikan untuk memecah belah, melainkan mempersatukan khususnya Indonesia. Sehingga dalam hal ini faham radikalisme yang memecahkan kesatuan dan kecintaan Indonesia, tidak akan terjadi di Kota Bandung.
Kata dia, saat ini pola pendidikan yang ada sudah bergeser. Bukan lagi menggunakan pola pendidikan behavioristik, melainkan pendidikan humanistik. Hal ini membawa pada pola pendidikan ke tahap tidak ada hukuman dan hadiah. ”Pola ini lebih mengedepankan nilai dasar manusia. Intinya lebih memanusiakan manusia,” ujarnya.
Pola ini ada di dalam kurikulum Bandung Masagi. Pelaksanaannya, lanjut dia, akan ada pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Sekarang ini, sosialisasi Kurikulum Bandung Masagi, melibatkan kepala sekolah, penilik Paud, TK dan pengawas. Semuanya sekitar 734 orang yang terdiri atas 73 kepala sekolah yang berdasarkan gugus SD dan ditambah 7 pengawas.
Lalu, 216 orang perwakilan jenjang SMP seperti Kepala Sekolah baik negeri dan swasta, termasuk pengawas. Kemudian kepala sekolah SMA, SMK, dan pengawas yang totalnya mencapai 312 sekolah.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, menginstruksikan tiap sekolah tidak menyelenggarakan orientasi yang bersifat perpeloncoan secara fisik. Konsep orientasi siswa baru akan diganti dengan pendidikan kreativitas dan pendidikan karakter.
”Konsep tidak ada perpeloncoan fisik itu saya akan kirim suratnya ke sekolah-sekolah. Kegiatannya orientasi digantikan dengan pendidikan kreatif dan pendidikan karakter,” ungkap pria yang akrab disapa Emil tersebut, kemarin.
Emil menambahkan, Kota Bandung telah memiliki instrumen pendidikan karakter yang disebut dengan Bandung Masagi.
Maka, ketika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menanyakan kesiapan Kota Bandung terkait kebijakan tersebut, Emil menyatakan kesiapannya secara penuh.
Bandung Masagi merupakan pendidikan karakter berbasis nilai lokal yang digagas Dinas Pendidikan Kota Bandung. Terdapat empat elemen pembinaan, yakni bela negara, jaga budaya, peduli lingkungan, dan cinta agama. ”Keempat elemen itu nanti diterjemahkan sebagai materi untuk Pengenalan Lingkungan Sekolah,” papar Emil.
Emil mengaku, telah mengundang Mendikbud Anies Baswedan untuk datang ke Bandung. Pada kesempatan tersebut dia akan mempresentasikan konsep pendidikan karakter tersebut kepada Anies.