Kobar Api Hanguskan Tiga Unit Sekolah

bandungekspres.co.id, PAMEUNGPEUK –  Tiga sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukasari I, Sukasari II, dan SMP PGRI Pameungpeuk di Kampung Karikil, Desa Langonsari, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, terbakar (10/7) sekitar pukul 16.30. Arus pendek listri diduga menjadi penyebab kebakaran tersebut.

Dari pantauan, hingga kemarin (11/7), asap masih terlihat dari buku-buku perpustakaan yang habis terbakar. Hal serupa dengan suara-suara material kayu yang patah akibat terbakar.

Kepala SMP PGRI Pameungpeuk Dadang Rohyana mengatakan, awal mula kebakaran ada dua titik. Yaitu di  ruang perpustakaan dan ruang kelas IX SMP PGRI 1 Pameungpeuk. Kebakaran di belakang sekolah ini merambat ke ruang kelas SDN Sukasari I yang berdempetan dengan perpustakaan. Sehingga, seluruh atap ruang perpustakaan ambruk dan hangus terbakar.

”Sampai hari ini (kemarin, Red) buku-buku yang terbakar masih mengeluarkan asap. Tak satu pun buku yang selamat dari peristiwa kebakaran ini,” tutur Dadang.

Menurut dia, separuh ruang kelas IX SMP PGRI Pameungpeuk ambruk akibat dilalap api. Sejumlah meja, kursi, papan tulis, lemari, dan perlengkapan lainnya rusak. Ruang kelas SDN Sukasari I pun mengalami kerusakan yang sama dengan ruang kelas IX SMP PGRI Pameungpeuk. Kaca jendela-jendelanya pun pecah.

Di ruang Kelas VI SDN Sukasari II, sebuah lemari penyimpanan buku terbakar, juga sejumlah bangku dan kursi, serta sebagian atap kelas. Dia mengatakan, berencana menjadikan ruang guru dan ruang lainnya sebagai lokasi darurat untuk kegiatan belajar-mengajar.

”SMP kami awalnya memiliki empat ruang kelas, sekarang tinggal tiga yang bisa dipakai. Makanya saat masuk pada 18 Juli nanti, akan ada kelas darurat di ruang guru. Sedangkan perpustakaan, harus direnovasi total, termasuk buku-bukunya,” ucapnya.

Dadang menjelaskan, kebakaran tersebut dipadamkan warga menggunakan air dari keran rumah terdekat. Sehingga, warga sangat kesulitan mendapat air untuk memadamkan api karena tidak terdapat kolam atau sawah di sekitar sekolah tersebut.

Dia mengaku, sangat bersyukur atas bantuan warga. Sehingga sejumlah aset di sekolah masih bisa terselamatkan.

”Kami serahkan penyelidikan penyebab kebakaran ini kepada pihak kepolisian. Tahun lalu pun saat musim kemarau sekolah ini nyaris terbakar akibat kebakaran lahan kebun di pinggir sekolah,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan