Kemenangan Sebuah Efektivitas

’’Kami tahu bagaimana cara Italia bermain dan sudah mengantisipasinya. Mereka hanya punya satu peluang dan itu cukup,’’ sambung Vertonghen.

Sementara itu, Italia menabung tiga angka. Ditekan sepanjang laga, Gli Azzurri justru keluar sebagai pemenang. Allenatore Antonio Conte menyebut kekompakan para pemainnya menjadi kunci kemenangan kontra Belgia.

Dalam laga tersebut, Italia memang kalah dalam segala hal. Berdasar statistik, penguasaan bola lebih banyak dipegang Belgia dengan 55 persen berbanding 45 persen.

Selain itu, jumlah tembakan pun Belgia sangat mendominasi yakni 18 kali dibandingkan Italia yang hanya melakukan 11 tembakan.

Hanya saja, dalam menyerang, Italia lebih pintar. Dari sisi efektivitas mereka lebih piawai lantaran mampu melakukan 6 tembakan on target. Sementara itu, dari 18 tembakan yang dilepaskan Belgia, hanya 2 yang mengarah ke gawang.

Conte pun mengakui bahwa timnya menderita di bawah tekanan. Meski begitu, dengan kekompakan, para pemain tak melakukan kesalahan ketika terus menerus ditekan.

’’Para pemain menyadari mendapat tekanan dari Belgia. Tapi, mereka mampu mengatasinya secara bersama-sama. Laga melawan Belgia merupakan pertandingan yang bagus. Anak-anak bermain dengan cara yang benar dan selalu sigap,’’ sebut Conte kepada Rai Sport.

’’Kami bermain melawan tim yang sangat kuat. Tim yang menjadi favorit juara. Tapi, ketika kami bersatu, hasil terbaik bisa diraih. Kami adalah tim, tak ada ruang untuk ego pribadi. Saya memiliki 23 pemain hebat yang saling melengkapi satu sama lain,’’ sahutnya.

Sang pencetak gol, Emanuele Giaccherini mendedikasikan golnya untuk suporter timnas Italia yang terus memberikan dukungan.

Gelandang asal klub Bologna itu mengaku bahagia dengan gol yang diciptakannya. Giaccherini juga tak lupa tanggung jawab yang diemban di balik kostum timnas Italia. ’’Saya merasa senang. Terpenting adalah menang dan kepentingan tim. Belgia merupakan lawan yang kuat dan senjata utama ada pada kemampuan tiap individunya,” buka Giaccherini pascalaga.

’’Kami saling membantu dalam tim, itulah yang pelatih inginkan. Saya bahagia karena rekan setim tahu saat mengenakan kostum ini, seluruh rakyat Italia ada bersama kami,” paparnya. (epr/zul/vil)

Tinggalkan Balasan