Wujudkan Peningkatan Status, RSUD Bandung Terus Lakukan Pembenahan

Saat didesak pengaruh luasan lahan jadi pertimbangan peningkatan kelas rumah sakit, Taat berkilah, luasan lahan  tidak jadi pertimbangan. Kendati demikian, papar Taat, dengan pelayanan rawat jalan yang mencapai 600 pasien dan UGD 150 orang setiap harinya, menjadikan RSUD Bandung, terlihat berdesakan. ”Terdampak itu lahan ruang parkir menjadi sempit dan berjubel,” tukas Taat.

Atas dasar itu pula, penyediaan lahan baru sebanarnya mendesak. Namun, pengadaab lahan diluar kewenangan rumah sakit. ”Kita sebatas mengajukan, DPKAD yang lakukan pembebasan dan pembelian lahan. Untuk itu pula Pemkot Bandung, di DPKAD, tahun ini pada APBD Murni untuk pembelian lahan perluasan RDUD Bandung menganggarkan  sebesar Rp 130 miliar,” tutur Taat.

Patut diketahui, kata Taat,  untuk perluasan kebutuhan lahan perlu perhatikan ketersediaan jumlah tempat tidur ideal di RSUD Bandung.

Dengan jumlah pasien yang berobat di RSUD 30 persen dari Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung. Serta pengguna BPJS 80 persen dan 20 persen umum. ”Tahun 2015, sekitar 190 ribu pasien, PPK 2 karena sebagai RS rujukan, maka tidak kurang dari 1.000 tidur pasien dibutuhkan. Konsekuenseinya,  lahan yang dibutuhkan tidak kurang dari  delapan hektar atau seandainya lahannya lebih kecil solusinya dengan mendirikan bangunan vertikal,” pungkas Taat. (edy/vil)

Tinggalkan Balasan