Pagar Tanaman Itu Kini Menangi Kontes Internasional

Selain terus mengembangkan kopi di Gunung Puntang, Ayi kini tengah menguji coba kulit kopi sebagai teh. Jawa Pos sempat mencoba teh tersebut. Sepintas rasa seduhan teh kulit kopi itu seperti bunga rosela. ”Saya ingin zero wash. Semua dari kopi bisa termanfaatkan,” ujar pria yang mengaku menjadi peminum kopi sejak SD tersebut.

Sejak kopinya berjaya di berbagai ajang dan banyak dicari masyarakat, Ayi benar-benar menghabiskan waktunya di Gunung Puntang. Praktis, dia turun ke Kota Bandung hanya pada Jumat dan Minggu. Hari Jumat biasanya dia gunakan bertemu beberapa orang yang berkaitan dengan kopi. Sabtu dia kembali ke Gunung Puntang. Minggu pagi dia turun kembali ke Kota Bandung untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.

Meski butuh waktu dua jam untuk ke pusat kota, Ayi rela hilir mudik seperti itu. ”Bagaimana lagi, kalau di Bandung saya kan hanya mengurusi empat anak. Lha di sini saya punya seribu anak (para petani kopi, Red),” gurau pria kelahiran 12 Januari 1965 tersebut. (*/c9/sof/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan