bandungekspres.co.id, SUMUR BANDUNG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung, sepakat bahwa e-budgeting bukan aturan, melainkan metode dalam mengatur mekanisme penggunaan anggaran. Untuk itu, kata anggota Badan Anggaran DPRD Kota Bandung Tomtom Dabul Qomar, terobosan Wali Kota Bandung Ridwam Kamil dalam mereformasi birokrasi melalui e-bugdeting merupakan bagian dari inovasi pembangunan Kota Bandung.
Menurut dia, era digital tak bisa dihindarkan. Mulai tahun depan, Kota Bandung gunakan sistem pembayaran non tunai untuk seluruh transaksi keuangan yang bersumber dari APBD. ”Maka, dengan pembayaran non tunai tersebut, lebih mengedepankan aspek transparansi dan akuntabilitas Penggunaan uang rakyat menjadi hal yang tak bisa ditawar-tawar lagi,” ucap politikus Partai Demokrat ini, kemarin (7/6).
Sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengapresiasi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang telah selesai melakukan proses validasi data e-budgeting. ”Secara keseluruhan proses validasi telah mencapai 80 persen. Tidak berlebihan kiranya saya mengapresiasi secara khusus kepada Camat Astana Anyar yang telah 100 persen memvalidasi e-budgeting. Begitupun untuk Camat Regol,” kata pria yang akrab disapa Emil.
Penilaian Emil secara spontan dilontarkan di hadapan awak media. ”Kecamatan Astanaanyar saja bisa, yang lain juga pasti bisa,” kata Emil. Dia menjelaskan, ucapan saya ini bagian dari cara memotivasi para pimpinan SKPD lainnya.
Sebab, meski sebagian besar SKPD telah menyelesaikan proses input (pemasukan) data, tetapi belum seratus persen selesai. Tahap validasi para pimpinan SKPD masih memerlukan waktu. ”Validasi hanya bisa dilakukan kepala SKPD, sebab dialah yang miliki akses untuk memvalidasi,” tegas Emil.
Emil juga mengaku, wajar SKPD masih menghadapi kesulitan dalam e-budgeting. Sebab, metode tersebut merupakan sistem baru di Kota Bandung. Untuk itu, dia menghimbau jajarannya untuk tidak berhenti belajar. ”Sekarang mungkin agak sulit. Tapi ke depannya, kita sudah gampang. Sudah tinggal menikmati hasil,” sebut Emil.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto menyatakan, bersama tim Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung, terus berupaya menyelesaikan data e-budgeting. Paling lama, kata Yossi, minggu ini sudah dapat dirampungkan, meski demikian pihaknya tetap terbuka jika ada SKPD yang akan berkonsultasi terkait e-budgeting.