Agama Islam memiliki bukti sejarah yang sangat banyak. Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah, telah meningggalkan warisan berupa peninggalan berharga yang sampai kini masih terawat.
Yayan Agustian, Bandung
PEMERINTAH provinsi Jawa Barat berencana membangun masjid terapung Jawa Barat di kawasan Gedebage. Masjid ini bakal menjadi ikon baru di Jabar. Untuk menambah nuansa edukasi dan religi, pembangunan masjid terapung ini rencananya akan dilengkapi dengan museum Sejarah Nabi Muhammad SAW.
”Kita ingin selain sebagai tempat wisata keluarga dan wisata religi, masjid apung nanti memiliki fungsi edukasi untuk menambah pengetahuan mengenai keteladanan Rasulallah,” jelas Gubernur Jabar Ahmad Herywan ketika ditemui di Gedung Sate kemarin (6/5).
Menurutnya, rencana ini akan segera terealisasi seiring dengan proses pembangunan masjid terapung tersebut yang ditargetkan pada tahun 2018 ini.
Selain itu, untuk mengatahui konsep pendirian museum ini, pihak pemprov telah melakukan kajian dan study banding langsung ke negara Arab Saudi untuk bertemu dengan para pakar.
”Kita telah berkumjung ke museum Asmaul Husna dan Museum Nabi Muhammmmad di Arab,”ucap dia.
Heryawan menyebutkan, masjid ini nanti akan berukuran 99×99 meter dengan dua lantai serta bisa dipakai 30-50 ribu jamaah. Mesjid sendiri dibangun di kawasan 21 hektare di atas permukaan danau buatan.
Herywan berharap Masjid Raya ini nantinya akan menjadi salah satu masjid kebanggaan masyarakat Jabar. Sebab selain memiliki kemegahan arsitektur, masjid tersebut memiliki fungsi wisata dan edukasi.
”Mudah-mudahan 19 Agustus ini dengan nama untuk masjid yakni Al-Jabbar,” ucap dia.
Sementara itu, Asda II Pemprov Jabar Deny Juanda Puramidaja yang melakukan studi banding ke Museum Asmaul Husna, Madinah, Arab Saudi, Sabtu (4/6/2016) siang waktu setempat mengatakan, telah melakukan studi rinci tentang latar belakang, makna, dan pilihan strategi perwujudan museum. ”Sehingga tercipta proses pembelajaran bagi masyarakat dunia untuk lebih mengagumi kekuasaan Allah SWT,” kata Deny.
Selain Deny, turut dalam rombongan adalah arsitek dan dosen ITB, Baskoro Tedjo, serta Bayu Wahyudin (alumni ITB dari Tim Perencanaan Mesjid Terapung Gede Bage). Mereka diterima Husna Mufassir, Pembimbing Museum Asmaul yang juga mahasiswa Indonesia di Universitas Islam Madinah.