Pemkab Bahas Banjir dengan ITB

bandungekspres.co.id, COBLONG – Wakil Bupati Bandung H. Gun Gun Gunawan memandang persoalan lingkungan menjadi tanggung jawab bersama termasuk masyarakat. Untuk mengatasi bencana banjir yang kerap melanda Kabupaten Bandung, dengan terbuka Pemerintah Kabupaten Bandung akan  menerima saran dan pendapat dari masyarakat untuk bersama-sama mengatasi persoalan tersebut.

Menurut Gun Gun, banjir di wilayah Kabupaten Bandung Selatan menjadi problematika yang dihadapi warga setiap kali menghadapi musim penghujan. Tingginya curah hujan mengakibatkan meluapnya sungai Citarum, sehingga menyebabkan banjir di beberapa wilayah Kabupaten Bandung.

”Untuk mengatasinya, perlu ada kerja sama dengan berbagai pihak termasuk dengan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dapat berupa saran masukan yang nantinya akan kita akomodir dalam kebijakan Pemerintah Kabupaten Bandung,” kata Gun Gun ketika memberikan sambutan dalam acara Ngariung Bincang-Bincang Bandung Selatan yang diselenggarakan Ikatan Alumni ITB di Aula Barat ITB baru baru ini.

Dalam acara tersebut, turut hadir Wakil Gubernur Jawa Barat H. Deddy Mizwar, Ketua Ikatan Alumni ITB Jawa Barat Alfi Rafnialdi, beberapa Kepala SKPD terkait Kabupaten/Kota di Jawa Barat, Ketua Basarnas, perwakilan mahasiswa dan dosen dari beberapa perguruan tinggi di Bandung, media cetak dan elektronik, LSM serta sejumlah tokoh masyarakat.

Gun Gun menilai, penyebab banjir salah satunya diakibatkan oleh ulah manusia. Penebangan liar, membuang sampah ke sungai, pendirian bangunan di daerah resapan air menjadi penyebab banjir akibat ketidaksadaran manusia terhadap kecintaan lingkungan. ”Inilah yang harus menjadi perhatian kita semua, untuk saling mengingatkan dan kerjasama,” tegasnya.

Pada kesempatan itu Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Deddy Mizwar mengatakan, banjir di Bandung Selatan berawal dari tata ruang yang buruk. ”Banyak pemukiman penduduk dan bangunan-bangunan tidak berijin yang harus ditertibkan pemerintah baik pusat maupun daerah,” kata Deddy.

Lebih keras Deddy menyatakan, bahwa Sungai Citarum yang disebut sebagai sungai terkotor di dunia ini, merupakan wajah peradaban masyarakat Jawa Barat. Ratusan hektare lahan yang pohonnya habis ditebang, daerah resapan air yang dijadikan bangunan-bangunan tanpa ijin ditambah perilaku buruk masyarakat yang membuang sampah ke sungai, semakin memperparah kotornya Sungai Citarum dari tahun ke tahun.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan