bandungekspres.co.id, BANDUNG – Eksplorasi musik dengan menghadirkan perspektif baru kolaborasi antara elemen diatonik dan pentatonis akan menjadi bagian dalam pembukaan Pekan Olah Raga Nasional (yang akan dilaksananakan pada tanggal 17 September 2016.
Penata Musik Bidang Upacara PB PON XIX–Peparnas XV/2016, Ismet Ruchimat mengatakan, sebagai pagelaran multi even yang melibatkan beragam aspek seni, upacara pembukaan dan penutupan PON XIX/2016 Jabar, merupakan sebuah peristiwa budaya akba tahun ini.
Dia menambahkan eksplorasi musik Jawa Barat yang memiliki nilai-nilai unsur kasundaan yang begitu besar dan tidak lepas dari tema yang diusung PON yaitu Berjaya di Tanah legenda, akan menjadi bagian dari rangkaian musik yang akan menjadi pengiring saat upacara pembukaan nanti.
Ismet mengatakan, wujud tampilan dalam konstruksi pertunjukan tentu tertata dalam berbagai dimensi artistik, yaitu tradisi modern dan urban.
”Dalam dimensi ini, tampilan musik menjadi salah satu media penting untuk mengusung seluruh ekspresi tema pertunjukan,” ujarnya di Sekertariat Bidang Upacara PB PON XIX/2016, Jalan Cipunagara, Kota Bandung.
Implementasi musik yang akan diusung dalam upacara pembukaan PON nanti mengacu kepada skenario gunung, rimba, laut, sungai, dan pantai (Gurilaps) yang beguitu kuat, sehingga memudahkan dalam menangkap realitas, pengalaman, serta ekspresi yang nantinya akan dituangkan dalam referensi garapan untuk mengusung tema secara keseluruhan.
”Kita melibatkan musisi-musisi serta penata musik legendaris, untuk lagu official PON melibatkan Dwiki Dharmawan dan Eddy D Iskandar, begitu juga dengan komposisi musik untuk upacara PON nanti semuanya melibatkan kreator, musisi, serta penata music asli Jawa Barat,” katanya.
Ismet menuturkan PON nanti tidak hanya melahirkan atlet-atlet yang akan menjadi legenda, tetapi juga menampilkan serta mereverensi para kreator yang jarang tampil, sehingga bisa lebih dikenal oleh publik. (kon/asp)