3 West Ham vs Man United 2, Badut Belanda (Masih) Pede

Wayne Rooney dkk sempat leading 2-1 hingga menit ke-75. Gol pembuka West Ham yang dicetak Diafra Sakho pada menit ke-10 langsung dibalikkan Anthony Martial dengan dua golnya pada menit ke-51 dan 72. Tapi, tuan rumah membalas dengan gol balasan dari Michail Antonio pada menit ke-76 dan Winston Reid (81’).

Van Gaal layak kecewa dengan permainan anak asuhnya. Terutama dalam mendobrak defense The Hammers – julukan West Ham. Whoscored mencatat, United yang menurunkan formasi serangan terbaik dengan menempatkan kuartet Juan Mata, Martial, Rooney, dan Ander Herrera di belakang Marcus Rashford, malah miskin serangan. Melakukan hanya tiga kali shots dengan dua di antaranya tepat sasaran menjadi statistik yang paling rendah United tahun ini.

Strategi jitu Slaven Bilic menjadi peredam serangan United yang pernah membombardir pertahanan West Ham pada replay perempat final Piala FA di Upton Park, 14 April lalu. Berbekal dari kekalahan itu, West Ham menerapkan garis pertahanan rendah dan counter attack jitu. Dan, itu gagal direspon dengan bagus oleh pertahanan United.

Membanjirnya shots ke defense United dengan 20 kali yang enam di antaranya tepat sasaran jadi buktinya. Van Gaal menyoroti anak asuhnya saat menghadapi situasi bola mati. Sebab, dua gol penentu kemenangan West Ham terjadi dari skema bola mati. ’’Harusnya, kami tidak membiarkan mereka memainkan bola-bola mati mendekati di sisi pertahanan,’’ sesalnya.

Sementara itu, bek City Bacary Sagna mewanti-wanti rekannya tidak kehilangan konsentrasi saat laga pemungkas melawan Swansea. Pelajaran di Etihad, Manchester, akhir pekan lalu (8/5) tidak boleh terulang kembali. Di laga itu City kehilangan angka penuh setelah disamakan Arsenal 2-2 pada 30 menit terakhir.

Menurut Sagna, Swansea juga bisa seperti Arsenal. Meski demikian, bek asal Prancis tersebut menilai bukan Swansea atau United yang akan menjadi penentu lolosnya City ke playoff Liga Champions. ’’Sebaliknya, peluang itu ada di tangan kami sendiri,’’ katanya.

’’Apabila kami bermain jauh lebih bagus seperti saat melawan Arsenal, maka kamilah klub yang terbaik di Inggris. Memang, kami tidak sempurna. Tapi apa salahnya untuk bermain lebih bagus lagi di pekan terakhir. Buktikan kalau kami lebih layak memastikan satu tempat di Liga Champions (ketimbang United),’’ tegas pemain 31 tahun itu. (ren/ca/vil)

Tinggalkan Balasan