IIUN ditentukan berdasarkan pada penelitian pola jawaban siswa yang mengerjakan soal unas. Pola yang hampir sama antarsiswa itu menjadi salah satu indikasi bentuk kecurangan. Semakin kecil pola yang sama maka dianggap punya integritas atau kejujuran.
Pengamat evaluasi pendidikan Elin Driana menuturkan bahwa penentuan IIUN itu harus dilakukan lebih cermat lagi. Tidak hanya dengan menilai dengan dasar jawaban soal unas saja misalnya. Perlu membuat penilaian lebih menyeluruh terhadap seluruh proses dalam unas. ”Jangan sampai nanti ada yang kebetulan jawaban sama. Tapi dituduh menyontek. Itu berbahaya bagi nasib siswa dan sekolah itu,” kata dosen di Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. Dr Hamka Jakarta itu.
Doktor alumnus Educational Research and Evaluation Ohio University, Amerika Serikat itu menuturkan kemendikbud juga harus fokus pada tujuan utama dari penyelenggaraan unas. selama ini, unas dijadikan sebagai patokan untuk pemetaan pendidikan di Indonesia. Tapi, tindak lanjut dari hasil unas itu belum terlihat. ”Peningkatan pendidikan itu yang lebih penting lagi sekarang ini,” ujar Elin.
Penurunan juga terjadi di Bandung. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Bandung nilai rata-rata unas SMK, yaitu 280. Sedangkan untuk nilai unas SMA pada program IPS memiliki rata-rata sekitar 302,49. Sementara nilai UN SMA pada program IPA dengan rerata 310,09.
Menurut Wakasek Sarana dan Prasarana SMAN 9 Bandung, Iwan Hermawan, semua sekolah mengalaminya. ”Untuk SMAN 9 Bandung, predikat nilai rata-rata program IPA turun pada nilai C yang semula memiliki predikat B,” katanya kepada Bandung Ekspres ditemui di SMA 9 Bandung, kemarin (9/5).
Untuk SMA program IPS sama mengalami penurunan satu tingkat yaitu pada nilai D. Menurutnya, nilai itu diterjadi untuk semua sekolah di Kota Bandung. Dia menjelaskan, nilai-nilai unas turun setelah UN tidak lagi menjadi patokan kelulusan.
Sehingga, dia menganggap para siswa tidak total dalam belajar. Padahal, kata dia, unas masih sama pentingnya. Unas juga saat ini menjadi pertimbangan di SMNPTN.
Sebelumnya, Kadisdik Kota Bandung, Elih Sudiapermana, berharap agar tahun depan nilai unas pada tingkat SMA/sederajat bisa lebih baik lagi. Untuk belajar, semua stakeholder bisa bekerjasama. (wan/jun/nit/rie)