Pramono menambahkan, presiden juga memberikan peringatan pada birokrasi yang terkait dengan kebutuhan-kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri. Ketersediaan bahan pokok dalam jumlah melimpah harus dijamin agar harga-harga bisa stabil. Semua hambatan harus dihilangkan. ”Birokrasi yang mempersulit izin-izin terkait, presiden minta untuk dicopot,” lanjutnya.
Hal senada disampaikan Menko Perekonomian Darmin Nasution. Dia menjelaskan, di luar tiga kebutuhan pokok utama, ada beberapa kebutuhan lain yang juga diawasi pemerintah. Yakni, bawang merah, bawang putih, dan semua jenis cabai. ”Harga-harga kebutuhan itu harus dijaga agar tetap stabil,” ucapnya. Apabila sampai melonjak, harus segera dicari penyebabnya agar langsung ada solusi.
Mendekati Ramadan nanti, ada rapat terbatas lagi untuk mengevaluasi capaian target yang dicanangkan kemarin. Bukan hanya soal harga, tapi juga ketersediaan energi dan transportasi. Selain itu, kesiapan infrastruktur jalan yang akan digunakan sebagai jalur mudik.
Secara terpisah, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memastikan, jajarannya akan memonitor distribusi bahan pokok lebih ketat untuk mengantisipasi adanya permainan. Kalau ada kenaikan harga, pihaknya akan menyelidiki karena biasanya pasokan berkurang. ”Pasokan berkurang itu karena ada penyimpangan atau memang stoknya terbatas. Kalau ada penyimpangan, tentu kami lidik pelakunya,” tuturnya.
Terkait dengan hambatan-hambatan selama masa mudik, Badrodin mengakui bahwa biasanya penumpukan terjadi di gerbang tol. Pihaknya kini mendorong untuk bisa mengurangi beban tersebut. ”Tadi arahannya, kalau perlu, tiketnya sudah dijual di supermarket-supermarket,” lanjutnya. Hal tersebut diharapkan bisa memangkas waktu kendaraan berhenti di gerbang tol. (byu/c7/agm/rie)