Sadar Sudah Mustahil Jadi Pusat Dunia

Kondisi miskin papa itu bukan satu-satunya penderitaan. Permusuhan dengan semua negara tetangga yang mengelilinginya (Lebanon dan Syria di utara, Jordania di Timur, dan Mesir di barat) membuat Israel harus bertempur di lima perang untuk bertahan hingga sekarang. Belum lagi, kebangkitan pejuang Palestina di tepi barat dan Jalur Gaza yang menuntut hak untuk merdeka menciptakan konflik tak berujung.

Karena itu, selama lima hari tinggal di Israel, merasakan degup warga satu kota ke kota lain, mulai Tel Aviv hingga kota tua Jerusalem, bertemu ibu rumah tangga, pemilik kawasan peternakan (farm), anak muda pemilik start-up company bernilai jutaan dolar AS, hingga Perdana Menteri Benyamin Netanyahu, suasana letih akan kondisi tak stabil sangat terasa.

Anak-anak di Kibutz (koloni mandiri menyerupai desa) Netiv Haasara akan bertanya kepada orang tuanya jika dalam sebulan tidak ada lontaran roket dari Jalur Gaza yang hanya berjarak 1,5 km dari rumah mereka. Perdana Menteri Benyamin ”Bibi” Netanyahu langsung menggebrak meja saat diingatkan bahwa perdamaian hanya terjadi jika tentara Israel ditarik ke batas sebelum perang enam hari pada 1967. ”Menjaga tentara adalah amanat rakyat saya,” tegas Bibi dengan suara berat.

Ketakutan juga terlihat di jalan-jalan di Israel. Tentara dengan senjata organik terselempang di pundak merupakan pemandangan biasa. Mereka harus siaga karena serangan bisa datang tak mengenal waktu. Karena itulah, diberlakukan wajib militer oleh Angkatan Bersenjata Israel atau yang dikenal sebagai Tzahal, akronim Tzva Hagana LeyIsrael atau Angkatan Perang Israel (Israeli Defense Forces/IDF).

Mira Marcus, international press director Tel Aviv-Yafo Municipality (Pemerintah Kota Tel-Aviv) mengungkapkan, generasi muda Israel kini punya perspektif yang berbeda atas keterampilan militer yang mereka kuasai sejak dini. Jika generasi kaum pendiri mulai Perdana Menteri Ben Gurion hingga Benyamin Netanyahu mendoktrin bahwa setiap warga Israel harus ahli menggunakan senjata, menjinakkan bahan eksplosif, hingga menyelundup ke tempat musuh. Oleh kalangan muda Israel, pengalaman dan keterampilan saat masih muda itu digunakan sebagai bekal masuk dunia usaha.

Tinggalkan Balasan