100 Persen Jujur, Bukan Indonesia!

bandungekspres.co.id – Bertambah banyaknya sekolah pelaksana ujian nasional berbasis komputer (UNBK) efektif meredam masalah penyelenggaraan ujian tahunan itu. Sampai kemarin petang tidak banyak kejadian menonjol yang masuk ke saluran pengaduan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Seperti diprediksi sebelumnya Kemendikbud tidak bisa menghapus 100 persen potensi masalah dalam penyelenggaraan unas. Terbukti di hari pertama pelaksanaan Unas kemarin (4/4) masih muncul persoalan klasik, yaitu temuan kunci jawaban. Kemudian masalah gangguan komputer di sekolah pelaksana UNBK juga terjadi.

Temuan kertas berisi kunci jawaban terjadi di Medan, Sumatera Utara. Kepala Ombudsman Perwakilan Sumatera Utara Abyadi Siregar menuturkan, kunci jawaban itu ditemukan di SMAN 2 Medan. ’’Kita sudah serahkan kunci jawaban itu ke kepala sekolah untuk ditindaklanjuti,’’ tuturnya kemarin.

Dia mengatakan, ada dua bentuk kunci jawaban yang ditemukan tim Ombudsman perwakilan Sumatera Utara. Yaitu kunci jawaban yang ditulis tangan dan satunya lagi diketik rapi serta difotokopi. Abyadi menuturkan tidak bisa menindak siswa maupun pengawas, karena tugas Ombudsman hanya melakukan pengawasan saja. Mendikbud Anies Baswedan di kantornya kemarin mengomentari peredaran kunci jawaban itu.

’’Kita sudah tidak perlu mendebatkan lagi kunci itu cocok atau tidak cocok,’’ katanya.

Anies mengatakan, masyarakat Indonesia masih belum 100 persen jujur semuanya. Dia bahkan merasa aneh jika mengklaim 100 persen Unas berlangsung jujur. ’’Kalau saya bilang 100 persen jujur, rasanya kok bukan di Indonesia,’’ selorohnya.

Anies juga menyoroti keberadaan bimbingan pelajaran (bimbel) yang berusaha membantu anak didiknya mendapatkan kunci jawaban unas. Dia mengancam akan mencabut izin operasional bimbel yang ketahuan nakal itu. Anies berharap orang tua, siswa, guru, dan bimbel lain melaporkan jika menemukan bimbel yang membantu mendapatkan jawaban Unas. ’’Bimbel itu bimbingan belajar. Bukan bimbingan dapat contekan,’’ tandasnya.

Masalah Unas yang muncul kemarin adalah server tiga sekolah penyelenggara UNBK di Provinsi Bangka Belitung. Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam mengatakan ketiga sekolah yang mengalami gangguan itu adalah SMAN Sunagiliat, SMK PGRI Pangkalpinang, dan SMKN 1 Tanjung Pandan.

Tinggalkan Balasan