Semua Pemain Siap Tempur

”Dalam sepakbola kita harus antisipasi adu penalti. Kalau bisa selesaikan laga sebelum itu (babak penalti),” tegasnya.

Menurut Dejan, permaianan Bali United di semifinal nanti tentu akan berbeda dengan babak fase grup B. Sebab digelar di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar yang notabene markas dari Bali United. ”Tapi kita harus hari-hati. Kita harus tetap bermain seperti laga-laga sebelumnya,” ujar pelatih lansiran Serbia ini.

Di pihak lawan, Pelatih Bali United Indra Sjafri ogah mengaggap remeh Persib sekalipun beberapa pilarnya akan absen. Sebab, dia melihat kolektivitas calon lawannya ini cukup padu, sehingga bisa lolos ke semifinal. ”Tapi saya pastikan, kita sudah siap menghadapi Persib. Kita siap main dan memenangkan pertandingan,” ujar Indra.

Eks Pelatih Tim Nasional Indonesia U-19 tersebut mengklaim, skuat Serdadu Tridatu lebih kuat di Piala Bhayangkara ini.  ”Sekarang kita punya pemain asing yang menjadi mentor bagi pemain-pemain muda kita. Jadi, Persib siap-siap kalah saja besok,” ucapnya.

Namun, dia tak memungkiri, persiapan timnya untuk menatap laga semifinal nanti cenderung singkat. Sebab, pasukannya baru saja merampungkan laga terakhir di fase penyisihan grup B, dengan mengalahkan PS Polri dengan skor tipis 1-0 pada Minggu (27/3) lalu.

”Hanya punya jeda waktu tiga haru untuk persiapan tentunya kita siasati dengan latihan cukup dan terapi yang dilakukan tim dokter kami,” papar Indra.

”Hasilnya, per hari ini anak-anak sudah bugar dan siap menghadapi pertandingan besok (hari ini, Red),” bebernya.

Dia juga menilai kini skuatnya mulai kompak, termasuk para pemain yang baru bergabung di awal fase grup. Meski demikian, dia tidak memungkiri diawal turnamen ada beberapa pemain yang baru masuk. Sehingga hasilnya kurang bagus.

”Tapi di dua pertandingan sisa ada progres bagus yang diperlihatkan anak-anak. Trend positif yang membuat tim ini beda dengan sebelumnya,” tuntas pelatih asal Padang ini.

Untuk meladeni Persib, Bali United berbekal 25 pemain. Namun, tim asal Pulau Dewata itu mesti kehilangan satu pilarnya, yaitu Kiko Insa, yang terkena hukuman akumulasi kartu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan