MENGACU pada perhitungan sendiri (self assesment), penelitian Kredit Melati Perusahaan Daerah (PD) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kota Bandung tahun 2015 hingga Maret 2016, persentase kredit macet non performing loan (NPL) terus ditekan supaya tidak menimbulkan masalah. Penelitian yang dilakukan PD BPR bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik nasabah usaha mikro dan kecil mulai usaha warung, pedagang pasar hingga pedagang kaki lima (PKL) terhadap tingkat pengembalian pinjaman dalam jangka waktu tertentu.
”Data yang digunakan dalam penelitian mengacu kepada sampling keberhasilan nasabah atas kemajuan usaha. Substansi yang dikedepankan, tingkat pengembalian kredit, laba usaha, jumlah pinjaman dan jangka waktu pengembalian,” kata Direktur Utama PD BPR Kota Bandung Acep Heri Suhana kemarin (29/3).
Terkait, digulirkannya program inovasi aplikasi Gadget Mobile Aplication For Lecense (Gampil), sejauh ini belum ada yang mengajukan permohonan pinjaman kredit, gunakan izin usaha itu.
Seperti diketahui, Gampil merupakan program aplikasi yang menggunakan smart phone dalam mempermudah warga Bandung mendapatkan Tanda Daftar Usaha Mikro (TDUM) dan Tanda Daftar Usaha Kecil (TDUK).
Meski TDUM dan TDUK melalui PD BPR, bisa dapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), tetapi Kredit Melatipun dapat melayani warga yang mengajukan pinjaman menggunakan fasilitas tersebut.
”PD BPR bagian dari menyuksesan program Gampil melalui KUR. Namun, Kredit Melati, meski dikhususkan melayani warga pelaku usaha dan mikro, pemegang TDUM dan TDUK akan dilayani pula,” ujar Acep.
Dalam hal meawan rentenir, sambung Acep, dengan Kredit Melati, di lapangan menunjukan penurunan. Itu artinya program Kredit Melati melawan rentenir cukup berhasil. ”Rentenit teu mahabu teuing (tidak terlalu marak),” terang Acep.
Kredit Melati, dilihat dari sisi usaha sektor permodalan terasa oleh warga. ”Adanya peningkatan kualitas hidup nasabah melati terlihat. Misalnya, tadi untuk pinjaman sebatas modal, saat ini sudah meningkat untuk perbaikanan prasara usaha,” jelas Acep.
Dengan baru satu tahun berjalan, pinjaman Kredit Melati, belum perlihatkan perubahan signifikan nasabah. Namun, yang jelas perlahan tapi pasti usaha warga terjadi perubahan. Sehingga, kata Acep, boleh dikatakan pinjaman tanpa bunga tersebut baru langkah kecil.