”Dari pendataan kami, kabel itu sepanjang 400 meter. Itu kabel lama,” ucap Octoyura kepada Bandung Ekspres belum lama ini.
Secara teknis, jika kabel tersebut sengaja dipotong oleh oknum, maka seharusnya ada kejadian mati listrik di beberapa wilayah. Termasuk di lokasi penemuan ”bangkai kabel”.
”Nah, itu yang kami bingungkan. Kabel tersebut bisa dicuri tanpa adanya mati jaringan. Makanya, pihak PLN tidak mengetahui jika kabel tersebut dicuri,” tandasnya.
Dia memerinci, para pencuri hanya mengambil tembaga yang dibungkus oleh kulit kabel. Kulit sengaja ditinggalkan karena dinilai tidak laku.
’’Kami akan segera mengganti kabel tersebut. Kalau tidak berhalangan, minggu-minggu ini segera diganti,” tuturnya.
Octoyura mengungkapkan, dalam pemasangan kembali kabel ini harus berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung. Termasuk instansi terkait lainnya.
”PT PLN masih menunggu keputusan dari Bina Marga dan Pengairan, hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya sambil menambahkan, belum memutuskan berapa total kerugian karena menunggu hasil pendataan dari pihak distribusi.
Pria berbadan tinggi ini memaparkan, agar tidak terjadi kembali tindak pencurian kabel milik PT PLN, pihaknya akan melakukan peninjauan kebeberapa lokasi yang tertanam kabel PLN. Tidak hanya berkoordinasi dengan aparat setempat, tapi juga melakukan komunikasi dengan masyarakat sekitar. ”Harapannya, sehingga warga bisa membantu dalam mengamankan karena ini aset negara. Peran serta masyarakat sangat kami butuhkan karena petugas kami tidak mungkin harus mengawasi setiap waktu,’’ pungkasnya.
Terakhir, mungkin benar kata orang prihal PLN. Tidak ada yang memuji saat listrik menyala. Tapi ketika listik mati, semua memaki. Jangankan sejam, baru sedetik saja mati, sudah ada kata ”Ahh…” Maka, ketika pencurian ini terjadi, ada baiknya saling mengoreksi antara keacuhan warga dan besarnya aset yang harus diawasi. (dn/asp/rie)