Tiga Titik Potensi Bencana di Kota Cimahi

BPBD Petakan Daerah Rawan Longsor

bandungekspres.co.id –Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi mulai melakukan pemetaaan daerah rawan bencana di Kota Cimahi. Hal itu dilakukan agar bisa menerapkan berbagai upaya pencegahan dan mitigasi bencana sehingga bisa menekan kejadian bencana yang menelan korban jiwa di Kota Cimahi. Demikian diungkapkan Kepala BPBD Kota Cimahi, Dani Bastian.

Kota Cimahi luasnya hanya terbagi dalam tiga Kecamatan dan 15 Kelurahan, namun potensi bencana selalu ada. ”Bukan berarti bebas bencana. Kita akan petakan ulang daerah mana saja rawan bencana,” ujarnya.

Berdasarkan hasil pemetaan sementara, ada tiga titik yang berpotensi bencana seperti longsor di Cimahi Utara, banjir di Cimahi Selatan dan kekeringan hampir di semua wilayah. ”Semua potensi bencana itu bakal dipetakan agar kita bisa bergerak cepat dalam penanganan bencana. Terutama, bagaimana bisa melakukan pencegahan bencana dengan mitigasi yang baik dan didukung partisipasi masyarakat mengenal potensi bencana di lingkungannya,” tuturnya.

PBD Kota Cimahi mendapat laporan rumah ambruk yang ditempati Rosyad (54) mendadak ambruk, di RT 5 RW 20 Kp. Babut Girang Kel. Cibabat Kec. Cimahi Utara Kota Cimahi, Selasa (8/3/2016). Beruntung, Rosyad bisa menyelamatkan keluarganya hingga tak terkena reruntuhan.

Menurut Dani, dapat laporan dari Kelurahan Cibabat dan ditindaklanjuti dengan pemantauan lapangan. ”Dari hasil assessment di lapangan, kami koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) selaku dinas teknis,” ujarnya.

Untuk penghuni rumah, lanjut Dani, diberikan bantuan sembako dari Pemkot Cimahi melalui Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial.

”Untuk penanganan selanjutnya, perlu ada koordinasi lagi dengan dinas terkait,”imbuhnya.

Diakui Dani, rumah tersebut berada pada kontur tanah yang curam sehingga labil pergerakan tanah.

Pihaknya menghimbau masyarakat tidak membangun rumah di daerah tebing. Kawasan dengan kemirinhan curam hendaknya dihindari karena labil pergerakan tanah dan bisa membahayakan. ”Lebih baik lahan tersebut ditanami tanaman kayu sehingga bisa berfungsi sebagai penyangga tanah,” pungkasnya. (RR/asp)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan