Peluk Terakhir untuk Nastasya Seharga Nyawa

Evakuasi terus berlangsung untuk mencari tiga korban lainnya. Usaha petugas berhasil, sekitar pukul 15.00, Dewi berhasil diselamatkan. Meski keadaannya sudah sangat memperihatinkan, namun dia tampak bisa bernafas.
”Kalau Dewi (babysitter, Red) saat petugas memanggil ada jawaban, tapi ayahnya Natasya dan dua orang lainnya di kamar sebelah tidak ada respon sama sekali. Semoga masih ada harapan untuk korban lainnya,” tandasnya.
Dewi memang agak mujur. Babysitter Natasya itu selamat meski tertimbun reruntuhan longsor lebih dari 15 jam.
Beruntung gadgetnya tak lepas dari genggawan. Dengan begitu, ketika ada suara dari petugas evakuasi, dia bisa berkomunikasi melalui telepon dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur. Sehingga hal itu memudahkan petugas untuk mencari titik timbunan.
”Kami masih kesulitan untuk mengevakuasi karena bangunan rawan ambruk, jadi harus hati-hati. Untuk sementara, Dewi dipasang pelindung kepala agar tidak terluka lebih parah,” kata Asep lagi.
Terlepas dari proses evakuasi, Wakil Bupati Cianjur, dr H Suranto MM menyatakan, Pemkab Cianjur kerap kali memeringatkan warga yang berada di titik rawan longsor untuk pindah. Bahkan pemkab sudah berusaha untuk merelokasi, namun hal itu tidak pernah digubris.
”Sudah kami data mana saja titik rawan dan diperingatkan kepada warga untuk pindah. Sebab bencana bisa terjadi kapan saja, tidak dapat diprediksi,” tutur Suranto kemarin.
”Buktinya ya sekarang, ada longsor. Mereka tidak mengikuti imbauan dari pemkab,” tambahnya.
Menurutnya, pemkab juga pernah mencoba merelokasi warga di salah satu titik longsor, tetapi tempat itu kini ditinggalkan. Menurut dia, warga kembali ke tempat tinggal sebelumnya di titik rawan longsor dengan alasan lahan pertanian yang sulit dijangkau apabila pindah.
”Alasannya ya begitu, jauh ke tempat tani, jadi balik lagi. Memang sulit merelokasi warga, padahal ini demi keselamatan mereka,” kata dia.
Demikian halnya dengan pengusaha. Mereka mengaku, sudah memiliki izin mendirikan bangunan. Namun, tidak memerhatikan keselamatan. ”Kalau sudah begitu. Siapa yang harus disalahkan,” ucapnya.
Namun di sisi lain, dengan adanya kejadian longsor dua hari berturut-turut dengan korban mencapai belasan, pemkab menurutnya akan memberikan bantuan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan