Liverpool vs Manchester United
Rivalitas yang terjadi antara Liverpool dengan Manchester United memang tidak sebesar dan sepanas laga antara Arsenal kontra United, atau saat derby London dimana Arsenal bentrok melawan Chelsea.
Namun, persaingan yang pertama kali tercatat 28 April 1894 silam itu tidak kalah panas dengan dua rivalitas awal.
Setidaknya, publik masih ingat 11 Februari 2012, dengan aksi Patrice Evra yang menolak berjabat tangan Luis Suarez, bahkan memprovokasi Suarez dengan berselebrasi di depannya, sebagai balasan atas penghinaan rasialis yang dilakukan Suarez terhadap Evra
Setelah itu, praktis tidak banyak aksi-aksi historis kedua klub dalam tiga tahun terakhir.
Nah, rivalitas itu bisa kembali panas setelah Liverpool dan United bertemu kali pertama di Eropa dalam leg pertama babak 16 Besar Europa League di Anfield, dinihari nanti.
Panas harus diberi tanda kutip karena berkaitan dengan reputasi mereka sebagai klub dengan gelar Eropa terbanyak di negeri Ratu Elizabeth tersebut.
Manajer United, Louis van Gaal, menolak jika dikatakan bahwa laga ini penuh dengan gengsi. ”Sebab, masa itu sudah lama berlalu,” kata Van Gaal seperti dilansir Daily Mail. ”Kalau gengsi, tentunya kami harusnya bermain di Liga Champions, bukan di Europa League” tuturnya.
Biar begitu, Van Gaal mengatakan dirinya sudah mempersiapkan skuad terbaik saat menantang Liverpool di Anfield.
Ada dua hal yang menjadi faktor terkuat mengapa Van Gaal bisa menjinakkan Liverpool nanti.
Pertama, sepanjang lima kali pertemuannya dengan pelatih Liverpool, Juergen Klopp, Van Gaal meraih tiga kemenangan dan dua kali kalah.
Kemenangan ketiga Van Gaal didapat saat menekuk The Reds, julukan Liverpool, di ajang Premier League 17 Januari lalu.
Selain itu, rekor Liverpool saat bentrok dengan sesama tim Inggris di kompetisi Eropa juga tidaklah menggembirakan.
Dari 16 pertandingan, Liverpool hanya bisa meraih empat kemenangan. Sedangkan sisanya adalah tujuh kali imbang dan lima kalah.
Belum lagi ditambah dengan fakta sejak Tulip Besi, julukan Van Gaal, membesut United, Liverpool selalu menjadi pecundang dalam empat pertemuannya.
Namun, Van Gaal mengatakan bahwa statistik positif itu tidak bisa dijadikan dasar bahwa timnya bisa menang dari Liverpool.