Emil: Tafakuri lewat Salat
bandungekspres.co.id – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bersama warga melakukan Salat Gerhana Matahari (kusuf) berjamaah di Masjid Raya Bandung, Jalan Asia Afrika kemarin (9/3). Pria yang akrab disapa emil ini mengatakan, fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) harus ditafakuri dan lebih mendekatkan diri lagi kepada Allah SWT.
Menurut dia, GMT sebagai bentuk kebesaran dan kekuasaan Allah. Banyak hikmah dari fenomena alam yang terjadi. Seperti menunjukkan kebesaran Sang Pencipta menciptakan alam ini dalam sebuah keteraturan dan orbit yang tetap.
’’Fenomena alam ini merupakan kebesaran atas sang pencipta yang patut kita syukuri bersama,’’ kata Emil usai melaksanakan Salat Gerhana Matahari.
Emil mengungkapkan, dirinya sangat mengapresiasi warga Kota Bandung yang cukup apresiatif melakukan salat Gerhana yang digelar di masjid-masjid di Kota Bandung.
’’Alhamdulillah banyak masyarakat Kota Bandung khususnya yang melakukan salat kusuf. Ini terbukti masyarakat Kota Bandung mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SWT,’’ ungkap Emil.
Lebih lanjut Emil menegaskan, fenomena gerhana merupakan fenomena alam dan tidak bisa dikait-kaitkan dengan peristiwa atau kejadian yang bukan-bukan seperti mistis. Ini merupakan murni fenomena alam yang sudah lumrah terjadi.
’’Fenomena ala mini memang biasa terjadi, untuk itu kita harus mensyukurinya dengan cara salat kusuf seperti yang sedang kita lakukan saat ini,’’ pungkasnya.
Pantaun Bandung Ekspres, di lapangan pelaksanaan salat Gerhana Matahri di Masjid Raya Bandung belangsung pada saat puncak gerhana yang terjadi sekitar pukul 07:10 WIB. Meski tidak dapat menyaksikan Gerhana Matahari secara total, namun warga Kota Kembang cukup antusias menyaksikan fenomena alam ini.
Sementara itu, di sekitar Alun-alun Bandung juga pageralaran budaya Ngaruwat Ngerekes Batara Kala (menjemput Gerhana Matahari) yang berlangsung di Jalan Soekarno. Sontak, aksi ngaruwat tersebut menyedot perhatian para pengunjung yang sedang berlibur di sekitar Alun-alun Bandung.
Bahkan, tidak sedikit yang berdecak kagum melihat kolaborasi Mas Nanu Muda, Tisna Sanjaya dan Pusaka keramat. Saat gamelan mulai dibunyikan, seorang penari laki-laki pun langsung menari.