bandungekspres.co.id – Persiapan enam pejudo Banten menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat 2016 terus mengerucut pada persiapan khusus alias kompetisi. Latihan tersebut dilakukan juga jelang menghadapi Kejuaraan Judo Internasional Bali Open pada 24 Maret nanti.
Keenam atlet yang tengah menjalani Pelatda PON, yakni Dickiy Zulfikar (kelas -55 kilogram), Sulaeman (kelas -60 kilogram), Sutrisno (kelas -90 kilogram), Septiani Triastuti (kelas -48 kilogram), Nurbiah (kelas -52 kilogram), dan Nur Oktavian (kelas -78 kilogram). Keenam atlet tersebut tengah menjalani latihan rutin di Padepokan Toray Judo Club, Pasar Baru, Kota Tangerang.
Pelatih Kepala Judo Banten Suwarno Awaludin mengatakan, sementara ini hanya empat atlet yang telah bergabung untuk menjalani Pelatda. Sementara dua atlet lainnya, yakni Sulaiman dan Sutrisno masih menjalani latihan terpisah karena belum mendapat izin dari kesatuan TNI Angkatan Darat tempat keduanya bertugas. ”Tapi program latihan kami telah berikan kepada dua atlet tersebut dan mereka tetap menjalaninya. Mudah-mudahan pekan depan mereka sudah bisa bergabung,” kata Suwarno kepada Radar Banten (grup Bandung Ekspres) belum lama ini.
Suwarno menambahkan, pekan depan, keenam pejudo Banten diharapkan bisa komplit melakukan sentralisasi di Tangerang seiring selesainya pembuatan kamar buat menginap atlet. PT Toray tengah membangun penginapan buat atlet judo Banten yang menjalani Pelatda disana. ”Dengan semua menginap, kami harap konsentrasi atlet bisa lebih fokus. Saat ini Nurbiah harus pulang balik Pandeglang-Tangerang untuk bisa berlatih. Kalau ada tempat menginap, dia bisa fokus hanya untuk latihan,” imbuhnya.
Mengenai materi latihan yang diberikan, saat ini masih dalam masa transisi dari persiapan umum ke persiapan khusus. Atlet masih menjalani latihan fisik, namun volume latihan fisik tidak terlalu berat. ”Saat ini latihan fisik dikombinasikan dengan latihan teknik. Khususnya latihan yang bertujuan meningkatkan kemampuan bermain bawah pejudo Banten. Ini dilakukan karena penguasaan teknik bawah atlet Banten masih jauh dari harapan,” terang Suwarno.
Sementara itu, Bendahara Pengprov PJSI Banten Sukisna berharap, keenam pejudo Banten bisa mengasah teknik yang diberikan tim pelatih sehingga kualitas atlet terus meningkat. ”Kalau kemampuan atlet semakin komplit, lawan akan susah menemukan kelemahan. Kita berharap tim pelatih juga rutin melakukan evaluasi untuk mengetahui kelemahan atlet dan segera membenahinya,” ucapnya singkat. (dre/fik)