Sentra Industri Senapan Cipacing, Riwayatmu Kini
Dikaitkan dengan terorisme membuat industri senapan di Cipacing, Sumedang, terpukul. Jumlah perajin dan pedagang susut. Mereka pun minta polisi menindak penjual senpi online.
AGUS WIRAWAN, Sumedang
—
ADA yang mengaku tentara. Ada pula yang menyebut dirinya polisi. Macam-macam. Hermanto tak pernah bisa mengonfirmasi status mereka. Yang pasti, tiap bulan setidaknya dua hingga tiga orang selalu menemui dia dengan keperluan sama: minta dibuatkan senjata api (senpi) rakitan.
”Semua saya tolak,” kata Hermanto, pemilik toko senapan Tangkas Sport di Jalan Cipacing, Sumedang, Jawa Barat.
Hermanto menolak karena membuat atau menjual senpi berarti berurusan dengan hukum. Apalagi, bisa saja senpi itu jatuh ke tangan-tangan jahat. Entah dipakai buat merampok. Atau malah untuk tindak terorisme.
”Biasanya yang pesan bilang hanya untuk jaga-jaga atau gagah-gagahan. Tapi, kami nggak mau lah ambil risiko,” tuturnya
Jalan Cipacing, Sumedang, salah satu sentra industri senapan terbesar di tanah air, memang sudah merasakan betul dampak ”bermain-main” dengan senpi. Citra mereka terpuruk setelah dalam periode 2013 sampai 2015 dikaitkan dengan terorisme.
Pada 2013 Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombespol Slamet Riyanto memastikan, senpi rakitan yang melukai dan membunuh polisi di Pondok Aren, Tangerang Selatan, diproduksi di Cipacing. Senjata itu digunakan dua tersangka terorisme, Nurul Haq dan Hendi Albar.
Polisi lantas membekuk tujuh pembuat senpi rakitan itu. Setahun kemudian, Kapolri Jenderal Sutarman mengungkap penangkapan jaringan pembuat senjata api di Cipacing. Ada 14 perajin yang diduga terlibat dengan total produksi mencapai 1.400 senpi dalam setahun. Sutarman mengatakan, salah satunya berhubungan dengan penembakan rumah mantan Ketua MPR Amien Rais di Jogjakarta.
Dua kejadian itu benar-benar memukul industri di sana. Apalagi, ketika pada awal 2015, Resmob Satuan Brimob Jabar menangkap HS, 52, seorang perajin senapan angin di Cipacing yang juga membuat senjata api. Dalam penangkapan itu, polisi menemukan barang bukti sepucuk senjata api Colt Cal 45,2, airsoft gun Makarov yang telah dimodifikasi. Ditemukan pula belasan peluru tajam kaliber 6,2 mm serta 5,56 mm.