Kantong Plastik Berbayar Diterapkan

Retail Seluruh Indonesia Siap Melaksanakan

bandungekspres.co.id – Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional disambut cukup meriah oleh seluruh masyarakat Indonesia. Uji coba kantong plastik berbayar di ritel pun sudah dimulai dengan harga Rp 200 per kantong. Adapun 22 kota dan 1 provinsi sebagai langkah uji coba. Meski, tak menutup kemungkinan dilakukan oleh seluruh retail di Indonesia.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyebutkan bahwa harga Rp 200 menjadi sebuah kesepakatan berdasarkan Surat Edaran Kementerian LHK Nomor 5.1230/PSLB3-PS/2016. ”Ternyata banyak walikota yang menginginkan melebihi dari harga tersebut,” jelasnya saat kemarin menghadiri acara HPSN, Jakarta (21/2).

Adapun, pengajuan harga di tingkat kota/provinsi pun cukup beragam. Yakni, harga kantong plastik di Makasar Rp 4.500, DKI Jakarta Rp 5.000, dan Balikpapan Rp 1.500. Siti pun menyikapinya dengan terbuka dan menghormati keputusan dari para wali kota maupun gurbernur setempat.

”Ini masih ujicoba. Disesuaikan dengan surat edaran kita saja biar masyarakat tahu dulu,” jelasnya. Meski, berdasarkan survei yang dilakukan KLHK sebelum keluarnya kebijakan ini, masyarakat menyebutkan harga ideal kantong plastik berbayar berkisar Rp 500-1.500.

Nantinya, kesepakatan harga pun akan ditetapkan setelah evaluasi pada 3 bulan ke depan. Yakni, 5 Juni 2016 saat uji coba ini selesai. Setelah itu, pihaknya akan mengatur mekanisme harga dan mekanisme penerapan dalam Peraturan Menteri. ”Ada 22 kota, 1 provinsi yang turut andil bagian, tapi katanya Aprindo, seluruh retail menyanggupi. Kami sih mendukung,” jelasnya.

Siti pun menjelaskan, harga yang diajukan akan didiskusikan terlebih dahulu. ”Akan dibicarakan kembali dengan retail dan walikota. Yang terpenting, dana itu harus kembali ke masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mande menyebutkan pihaknya belum menentukan sikap terkait perbedaan harga antar kota tersebut. ”Tapi kita menghormati variasi tersebut, tapi kami inginnya seragam,” jelasnya.

Jika, terjadi perbedaan harga antar ritel menurutnya akan membingungkan bagi para anggota asosiasinya. Meski demikian, pihaknya akan mendiskusikan kepada KLHK dan para anggota baik untuk menyesuaikan permintaan atau merevisi kembali harga tersebut.

Tinggalkan Balasan