Tiap Hari, Layani 600 Orang
bandungekspres.co.id– Dalam rangka pastikan pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bandung Barat sudah memadai dan maksimal, Sekretaris Daerah Maman S. Sunjaya melakukan inspeksi mendadak ke Kantor Disdukcasip, Jumat (19/2) silam. Maman yang datang sekitar pukul 09.00 tersebut mengecek kondisi pelayanan dan melihat masyarakat yang datang dan mengantre. Mereka yang datang bertujuan untuk mencetak kartu tanda penduduk (e-KTP), kartu keluarga (KK) dan akta lahir anak. ’’Karena sebelumnya sudah ada di media bahwa pelayanan membludak, saya ingin cek langsung kondisinya seperti apa, ternyata memang ramai,” kata Maman.
Setelah melakukan sidak, Maman memandang ada beberapa hal yang harus dibenahi. Seperti harus adanya penambahan kursi yang lebih memadai agar masyarakat yang datang itu bisa merasakan kenyamanan pada saat mengantre. ”Jangan sampai duduk di bawah karena kurang kursi. Masyarakat harus merasakan kenyamanan pada saat pelayanan,” paparnya.
Selain kursi, di area pelayanan juga akan ditambah meja di depan dan juga dibuka tambahan loket pelayanan. Selain itu, sistem untuk antrean harus menggunakan sistem seperti di bank. Dengan cara seperti itu, akan jauh lebih tertib dan masyarakat juga bisa menunggu lebih nyaman. ”Nanti harus ada nomor antrean, jangan sampai pihak yang melayani itu teriak-teriak,” tukasnya.
Selain kursi, meja dan sistem antrean, yang perlu menjadi perhatian lainnya adalah alat rekam dan server yang harus tetap dijaga. Setiap saat, kedua alat tersebut harus dicek agar segala gangguan dapat diantisipasi agar pelayanan bisa tetap berjalan. ”Jika server dan alat rekam mengalami gangguan, tentu pelayanan akan menumpuk. Nanti masyarakat juga yang kasihan harus menunggu lama,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Wahyu Diguna mengungkapkan, gangguan pada server di Kecamatan Padalarang berimbas pada membludaknya pelayanan di Kantor Disdukcasip. ”Kebetulan di Kecamatan Padalarang server-nya sedang gangguan, jadi masyarakat langsung datang ke kantor ini,” terang Wahyu.
Menurut Wahyu, setiap hari permintaan untuk membuat e-KTP cukup tinggi. Tercatat, dari mulai 300 orang hingga 600 orang yang dilayani oleh petugas sekitar 20 orang mulai pukul 08.00-17.00 WIB. ”Banyak sekali yang datang ke sini apalagi ada gangguan server di kecamatan. Makanya, kami juga meningkatkan pelayanan dengan menambah jam waktu kerja hingga pukul 17.00, yang biasanya hanya sampai pukul 16.00 ,” paparnya.