Serigala Mencoba Bermimpi

’’Dari kemampuan kami sendiri saja kami sudah konfiden untuk bisa mengalahkan mereka. Ditambah dengan kehadirannya (Spalletti). Dia akan mempelajari cara terbaik untuk memenangi pertandingan itu,’’ tutur pemain yang sudah akrab dengan Real karena pernah bermain di Barcelona dan Sevilla itu.

Dalam konferensi persnya di Trigoria, tadi malam WIB, Spalletti pun langsung melancarkan ancaman kepada Los Blancos – julukan Real. ’’Real Madrid, saya sudah tahu siapa kalian,’’ ancamnya sebagaimana dikutip dari Football Italia.

Sah-sah saja jika Keita dan Spalletti terjebak dalam romansa histori di dalam laga ini. Yang menjadi pertanyaan, bisakah Spalletti memertahankan tuahnya jika berhadapan dengan Real? Roma sekarang tidak seperti Roma-nya yang dulu.

Roma yang mengalahkan Real itu Roma dengan formasi 4-2-3-1. Itu sama seperti Roma musim ini. Bedanya, Roma era 2008 itu lebih matang kemampuannya mengaplikasikan formasi 4-2-3-1. Sebab, sudah mencoba formasi itu sejak dua musim sebelumnya.

Bandingkan dengan Roma musim ini yang baru meraba-raba formasi 4-2-3-1 ala Spalletti. Dari enam laga perdananya di Serie A, hanya dua kali dia menerapkan formasi itu. Dari dua kali percobaan itu Roma hanya bisa sekali menang dan sekali imbang.

Sekali tertahan atas Hellas Verona 1-1 (18/1) dan mengalahkan klub penghuni zona degradasi Carpi 3-1 pada giornata ke-25, akhir pekan kemarin (13/2). Dari dua kali memainkan formasi andalannya itu, rata-rata penguasaan bola Roma mencapai 60 persen.

Bedanya dengan saat menerapkan formasi 4-3-3 melawan Frosinone (31/1) dan Sassuolo (3/2) agresivitas Roma lebih bagus. Rasio 2,5 gol per laga dengan 4-3-3, lalu hanya 2 gol per laga apabila menggunakan formasi 4-2-3-1.

Untuk kali ini, Spalletti membidik Real dengan 4-2-3-1. Meskipun, Mohamed Salah yang jadi salah satu komponen formasi itu di sayap kanan absen. Sebagai gantinya, kemungkinan besar pelatih berusia 56 tahun itu menjajal Alessandro Florenzi.

Pun demikian dengan lawannya. Real yang sekarang juga bukan Real yang dulu. Tidak ada Iker Casillas, Michel Salgado, Fabio Cannavaro, Fernando Gago, Mahamadou Diarra, Raul Gonzalez, Robinho, Guti, Gabriel Heinze, dan Julio Baptista. Pepe pun juga diragukan bisa tampil.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan