Salah satu instansi yang dimaksud adalah penyedia angkutan bus pariwisata untuk jemput-antar penumpang. Ada juga perusahaan penyedia layanan recovery. Sampai kemarin, pihaknya sudah menyarter sedikitnya 43 bus pariwisata dari berbagai perusahaan otobus (PO).
Mengingat jalur kereta tidak bisa dilewati mulai Kamis malam (11/2), pihaknya harus mencari armada mendadak. Apalagi, menjelang akhir pekan biasanya banyak bus yang telanjur disewa. Bus-bus tersebut disiagakan di Stasiun Sidoarjo, Stasiun Bangil (Pasuruan), dan Stasiun Malang.
Sampai kemarin, delapan KA Penataran jurusan Surabaya-Malang-Blitar PP setiap hari masih dibatalkan. Sementara itu, enam KA lokal Komuter Surabaya-Sidoarjo (tujuan akhir Stasiun Porong) PP berhenti di Stasiun Tanggulangin. Selebihnya, jurusan kereta diperpendek dari Stasiun Sidoarjo maupun Gubeng dan sebagian lagi memutar.
Suprapto menjelaskan, jajarannya tidak hanya menunggu air surut. Sebagian dari enam gerbong batu kricak sudah digerojok di atas bantalan konstruksi rel agar rel bisa lebih tinggi. Ribuan ton batu tersebut ditebar sepanjang 700 meter di lokasi rel terbenam. ”Sebagian lagi kami pasang saat ketinggian air sedikit menurun agar dapat maksimal dalam perbaikan jalur rel,” ungkap mantan humas KAI Divre 3 Palembang itu. (sep/c20/fat/rie)