Dari 5000/1 ke Nomor 1

Sayang, lanjut Ranieri, penampilan skuadnya menurun setelah turun minum. Hal ini terlihat dari statistik akhir laga. Dimana Liverpool melakukan 61 persen penguasaan bola, serta 77 persen passing sukses.
”Aku tidak tahu kenapa kami tidak bisa mengulangi performa babak pertama di paro kedua. Namun, kami langsung bangkit setelah mereka terus menyerang sehingga mampu mencetak dua gol fantastis,” seloroh Ranieri.
Lebih lanjut, kemenangan dari Liverpool ini membuat langkah Leicester begitu ringan ketika bertandang ke Etihad Stadium, kandang City, 6 Februari nanti.
Pada pertemuan pertama 29 Desember lalu, kedua tim bermain imbang 0-0. Ranieri menyatakan bahwa melawan City bakal menyuguhkan tantangan menarik. Dia pun tidak takut juika nantinya harus kalah.
”Karena segalanya bisa terjadi,” jelas Ranieri. ”Yang terpenting, kami harus segera melakukan recovery. Sebab, sepak bola kami menekankan pada serangan cepat dan pressing ketat. Jadi, aku berharap anak-anak bisa pulih tepat pada waktunya,” sambung pelatih yang pernah membawa Valencia juara Piala Super Eropa 2004 silam.
Terpisah, kekalahan kemarin begitu membuat manajer Liverpool, Juergen Klopp, frustrasi.
Sebab, Liverpool baru menuai satu kemenangan dari lima laga terakhir. Selain itu, pertahanan James Milner dkk begitu bocor dengan kebobolan 13 gol dari enam pertandingan away terakhir.
”Aku tidak nyaman dengan performa kami saat ini,” keluh Klopp seperti dilansir BBC. ”Permainan kami begitu amburadul. Ada beberapa tendangan yang seharusnya cukup menjadi passing, ataupun passing yang bisa langsung ditembakkan ke gawang. Kami menciptakan setengah peluang yang sayangnya, bukan peluang sebenarnya,” kecam der Trainer 48 tahun tersebut. (apu/asp)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan