bandungekspres.co.id– Setelah Pemerintah Kota Bandung me-launching sepuluh lokasi Kampung Kreatif pada 2015 lalu, membuat Bidang Pembinaan Seni dan Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung harus kerja keras untuk memberikan pembinaan terhadap sepuluh lokasi tersebut.
Kasi Pembinaan Disparbud Kota Bandung Edwar Parlindungan mengatakan, sedikitnya ada sepuluh lokasi yang sudah ditentukan sebagai kampung kreatif Kota Bandung agar para stakeholder di lokasi tersebut bisa lebih siap menghadapi para wisatawan yang dating. Hal ini tentu harus mendapatkan pembekalan dan pelatihan baik dalam bidang pelayanan maupun menghadapi para wisatawan yang datang.
’’Pelatihan ini sudah kita lakukan satu kali untuk di setiap lokasi kampung kreatif,’’ kata Edwar kepada Bandung Ekspres kemarin (26/1).
Lebih lanjut Edwar memaparkan, selain memberikan pembinaan, lokasi tersebut juga harus disesuaikan dengan kultur yang ada. Sehingga akan serasi dengan konsep yang direncanakan. Tentu saja kalau sudah serasi antara konsep dan kondisi di sekitar lokasi kampung kreatif tersebut akan menarik daya pikat wisatawan.
’’Kalau wisatawan ramai berkunjung, tentu saja akan menambah pendapatan anggaran daerah (PAD) Kota Bandung,’’ ungkap Edwar.
Dia menegaskan, kesepuluh lokasi tersebut di antaranya Kampung Kreatif Elo Bambu di Cipaku, Kampung Kreatif Toge Bandung Kulon, Kampung Kreatif Batik Cibeunying Kaler, Kampung Kreatif Peuyeum Mandala Jati, Kampung Kreatif Barongsai Astana Anyar, Kampung Kreatif Pindad Kiara Condong, Kampung Kreatif Blekok Gede Bage, Kampung Kreartif Situs Bandung Kidul, Kampung Kreatif Tahu Babakan Ciparay dan Kampung Kreatif Braga Sumur Bandung.
’’Dengan di-launching-kannya kesepuluh kampung kreatif, tentu saja menambah tempat wisata yang ada di Kota Bandung,’’ pungkasnya. (dn/fik)