’’Jangan sampai kebijakan nanti memberatkan pembeli bahkan pedagang atau peternak. Kami menekankan lebih kepada stabilisasi harga, kalau murah banget pedagang dan peternak kasihan, kalau terlalu mahal pembeli yang kasihan, jadi harus ada kontrol,” ucap politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.
Sementara, KPPU akan segera memanggil pihak-pihak terkait dalam rantai perdagangan ayam, mulai dari parent stock (penghasil Day Old Chick), produsen DOC, dan pakan. Hal itu demi mengetahui apa penyebab meroketnya harga daging ayam.
Ketua KPPU Syarkawi Rauf menyebut, ada dua perusahaan besar perdagangan produsen ayam ras di Indonesia ini, yakni PT Carung Pokpan dan PT Java, keduanya akan akan dipanggil pada Senin mendatang. ’’Langkah selanjutnya adalah mengirimkan rekomendasi kepada Kementrian Pertanian agar pemusnahan parent stock dihentikan,” imbun Syarkawi.
Menurut Komisioner KPPU termuda ini, pemusnahan parent stock ayam bisa berdampak pada kelangkaan DOC. Untuk itu, pihaknya pun akan meneliti mengenai dampak dari pemusnahan parent stock terhadap pasokan DOC peternak.
’’Kedua yang ingin kita fokus adalah kita akan melihat apakah kenaikan harga dipasaran ini disebabkan oleh perilaku yang bersifat anti persaingan atau persaigan tidak sehat,” ucap dia.
Pihaknya bakal melakukan investigasi apakah ada tindakan yang mengarah kepada sistem kartel atau dalam bentuk persekongkolan antar pedagang besar dengan peternakan besar sebab saat ini ada dua perusahaan besar industri ayam di tanah air ini. ’’Kita akan sampai kesitu proses penelitiannya atau bahkan proses penyelidikannya,” tegas Syarkawi.
Karena menurut penelusuran yang telah dilakukan KPPU, ditemukan bahwa para peternak memang kekurangan DOC yang disebabkan oleh kurangnya pasokan dari pemilik parent stock yang telah memusnahkan DOC, sehingga produksinya turun. (yan/vil)