Kembalikan Keangkeran Giuseppe Meazza

Sudah tiga kali Inter Milan tersandung di kandang sendiri musim ini. Terakhir Nerazzurri, julukan Inter, menyerah 0-1 kepada Sassuolo pada 10 Januari silam di Giuseppe Meazza.

INTER
JAGO: Adem Ljajic saat cetak gol kemenangan Inter melawan Napoli dalam laga Coppa Italia. Inter bakal mengembalikan keangkeran Giuseppe Meazza dalam laga lawan Carpi, malam ini.

Gara-gara kalah dari Sassuolo, Inter kehilangan posisi capolista. Dan Napoli yang menang 5-1 atas Frosinone, Marek Hamsik dkk melesat ke pucuk pimpinan klasemen. Napoli menahbiskan diri sebagai campione d’inverno alias juara paruh musim.

Kini momentum untuk mendekat ke Napoli datang. Malam ini (23/1) Mauro Icardi dkk menjamu Carpi di Giuseppe Meazza. Pada pertemuan pertama musim ini di kandang Carpi, Inter menang 2-1.

Inter diunggulkan menang mudah atas Carpi. Voor di bursa taruhan memberikan keunggulan 1 ¼ buat Inter. Artinya Inter dijagokan bisa berpesta gol di kandang lawan Carpi ini.

Nah, titik balik konfidensi Inter usai kalah dari Sassulo (10/1) dan imbang 1-1 dengan Atalanta (16/1), datang pekan ini. Kemenangan 2-0 atas Napoli di delapan besar Coppa Italia Rabu (20/1) lalu menjadi bukti.

Namun kemenangan atas Napoli lalu meninggalkan pertanyaan besar buat allenatore Inter Roberto Mancini. Siapakah yang akan menjadi penyerang tunggal di lini depan?

Ketika membekuk Napoli, penyerang cadangan Stevan Jovetic mencetak gol buat tim. Sedang meminggirkan kapten Mauro Icardi juga penuh resiko. Keduanya menjadi pemain tersubur Inter sejauh ini di semua ajang. Jovetic mencetak lima gol, sedang Icardi delapan gol.

“Saya merindukan mencetak gol dan saya akan selalu mencintai tampil di setiap laga,” kata mantan pemain Manchester City tersebut kepada RAI Sport.

Sejatinya saat ditahan imbang oleh Atalanta lalu pekan lalu, Mancini menduetkan Jovetic dan Icardi. Formasi yang dipakai 4-3-1-2 itu malah membuat kedua penyerang itu ‘bingung’.

Berdasar statistik squawka, Icardi persentase gol per laganya 0,47, rata-rata tembakan per laga 1,76 kali, dan akurasi tembakan 50 persen. Sedang Jovetic persentase gol per laga 0,25, rata-rata tembakan per laga 2,50 kali, dan akurasi tembakan 48 persen.

Tinggalkan Balasan