Sementara itu, pemerintah terus memonitor sepak terjang Gafatar dan reaksi anarkistis warga di Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar). Wapres Jusuf Kalla (JK) mengatakan, langkah pertama yang ditempuh pemerintah adalah menghentikan segala aktivitas Gafatar. Sebab itu, Mendagri Tjahjo Kumolo maupun Jaksa Agung M. Prasetyo sudah diperintahkan untuk berkoordinasi. ’’Sebagai organisasi, dia (Gafatar) harus dibubarkan,’’ kata JK di Kantor Wakil Presiden belum lama ini.
JK menyebut, meski diketahui bahwa Gafatar tidak terdaftar sebagai organisasi massa (Ormas) di Kemendagri, pembubaran yang dimaksudkan adalah membekukan segala aktivitas. Termasuk di perkampungan kelompok tersebut di Kalbar. ’’Karena dia (Gafatar) melanggar aturan-aturan umum,’’ katanya.
Meski demikian, JK mengatakan bahwa aksi anarkis warga masyarakat terhadap eks anggota Gafatar tidak dapat dibenarkan. Menurut dia, yang harus diprioritaskan sekarang adalah bagaimana membimbing eks anggota Gafatar agar bisa kembali insyaf ke jalan yang benar. ’’Itu tugas majelis ulama (MUI, Red) juga para dai,’’ ucapnya.
Sebagaimana diketahui, Gafatar yang menganut ajaran Millah Ibrahimiyah yang diusung mantan terpidana kasus nabi palsu Ahmad Musaddeq, menggabungkan ajaran agama Islam, Kristen, dan Yahudi yang diturunkan kepada keturunan Nabi Ibrahim.
Menurut JK, masyarakat harus menghargai niat para eks anggota Gafatar yang ingin kembali ke jalan lurus. Apalagi, jika mereka sudah menyatakan minta maaf, bertobat, bahkan kembali mengucap kalimat Syahadat. ’’Tuhan saja menerima tobat, masa kita tidak mau (memaafkan),’’ ujarnya.
Karena itu, JK meminta agar masyarakat tidak lagi membenci eks anggota Gafatar karena mereka justru korban akibat kurangnya pemahaman agama Islam. Dengan begitu, proses pengembalian mereka ke kampung halaman bisa berjalan lancar. ’’Makanya harus dilindungi juga,’’ katanya. (idr/owi/agm/tam)
450 Warga Jabar Pengikut Gafatar
Sementara itu, 450 Warga Jabar Pengikut Gafatar akan segera dipulangkan. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku sangat prihatin kepada warganya yang mengikuti organisasi terlarang ini. Melihat kondisi ini, pihaknya bersama instansi terkait telah melakukan koordinasi untuk melakukan rehabilitasi terhatap pengikut Gafatar.
”Jadi sebelum dikembalikan kepada keluarnya nanti, kita akan rehabilitasi dulu dan mendatanya,” jelas Heryawan ketika ditemui di Gedung Sate kemarin (22/1).