Beradu Mental di Partai Final

”Kalau terlalu defensif sayang juga bola dibuang, sementara kalau terlalu menyerang juga tidak bagus. Artinya semua situasional. Bagus jika kita bisa menguasai bola, mencari celah untuk menyerang dan bertahan secara solid. Terpenting anak-anak konsentrasi dan tidak boleh lengah. Harus siap terus selama bola masih bergulir,” kilah Jafri.

Dia pun mengoreksi aksi anak asuhannya yang terlalu tergesa-gesa memainkan bola, sehingga dimanfaatkan Arema yang memilih bermain cepat. Namun setelah menurunkan tempo, Mitra Kukar lebih bisa meredam kecepatan yang dikembangkan Arema.

Nilmaizar juga tampil dengan kesabaran untuk melihat tim lawan membuat celah. Itu dilakukan untuk membuat Pusamania Borneo FC terlena sudah unggul di leg pertama, layaknya mereka mampu mengendalikan permainan. Kabau Sirah dapat melakukan serangan cepat dan mematikan ketika tim lawan lengah menjaga penyerang-penyerang mereka.

Nilmaizar, yang pernah menukangi Timnas Merah Putih, juga mampu memacu motivasi timnya untuk tampil menyerang, menyerang, dan menyerang. ”Kami ingin menang, maka kami akan tampil menyerang,”tandasnya.

Tipe permainan yang meledak itu pula yang membuat skuat Kabau Sirah memiliki pemain yang rentan diganjar kartu merah. Padahal mereka merupakan pilar utama seperti pengatur serangan.

Vendry Mofu dan Hendra Adi Bayauw–dua pemain yang sudah merasakan kartu merah di ajang Piala Jenderal Sudirman. Dari kedua pemain ini, tusukan Semen Padang bakal mengancam lini bertahan Mitra Kukar. Apalagi Semen Padang memiliki bomber James Koko Lomel, serta penyerang lincah Nur Iskandar yang tidak pernah lelah menggedor lini pertahanan tim lawan.

Semen Padang juga memiliki pemain yang piawai memanfaatkan bola-bola mati, yakni kapten asal Korsel Yu Hyun Koo. Adapun pertahanan kukuh menjadi tugas Mohamadou Al Hadji sebagai penjaga benteng pertahanan. Ketenangan menghadapi serbuan serangan yang dimiliki Al Hadji membuat kiper Jandia Eka Putra semakin sulit ditaklukkan.

Di kubu Mitra Kukar, ketenangan kiper Shahar Ginanjar menjadi nilai plus tim Jafri Sastra. Mereka juga memiliki lini pertahanan tangguh yang dikomandoi kapten penuh pengalaman Zulkifli Syukur. Bek kanan jebolan Arema dan Timnas Merah Putih itu bakal saling bahu membahu dengan Arthur da Rocha. Tidak hanya kuat bertahan, Arthur dengan postur tinggi dan stamina tangguh, punya kemampuan menusuk hingga kotak penalti tim lawan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan