Beradu Mental di Partai Final

 Final Jenderal Sudirman Cup Indonesian Championship Torabika 2015/2016

Laga pamungkas Semen Padang melawan Mitra Kukar dalam Indonesian Campionship Torabika 2015 memperebutkan Piala Jenderal Sudirman bakal digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan disiarkan langsung oleh Net TV.

LAGA pamungkas ajang Piala Jenderal Sudirman 2015/2016 menjadi panggung bagi Semen Padang dan Mitra Kukar untuk berebut trofi juara. Dua tim yang punya perjalanan yang hampir senada di pertandingan semifinal, sebelum akhirnya membalikkan keadaan untuk tampil di final yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 24 Januari mendatang.

Semen Padang tampil di kandang sendiri pada leg kedua semifinal (16/1) setelah menderita kekalahan 0-2 pada duel pertama di markas Pusamania Borneo FC.

Skuat Kabau Sirah yang dipoles pelatih Nilmaizar menemukan kebangkitan permainan. Mereka menang 2-0, sehingga laga dilanjutkan dengan adu penalti. Tos-tosan pun dimenangkan Yu Hyun-koo dan kawan-kawan dengan skor 4-2, yang disambut riuh pemuja di Stadion Agus Salim Padang.

Hal yang sama dialami Mitra Kukar. Mereka harus melawat ke markas Arema Cronus di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (17/1). Kendati mereka sudah unggul 2-1 di pertemuan kandang, pekan sebelumnya, Zulkifli Syukur dan kawan-kawan ngotot sepanjang 90 menit normal.

Mereka memang kalah 1-2, tetapi skuat polesan Jafri Sastra itu memetiknya dengan hanya 9 pemain. Dua pemain mereka diusir wasit. Sedangkan Arema hanya satu pemain yang terkena kartu merah.

Adu penalti pun dilakukan untuk menjadi penentu. Kiper Shahar Ginanjar menjadi pahlawan dengan menepis dua tendangan algojo Arema. Tim berjuluk Naga Mekes pun lolos ke final setelah unggul 3-2 di adu penalti itu.

Kini keseimbangan permainan kedua tim bakal beradu untuk menjadi yang terbaik. Kesabaran dalam bermain memang menjadi kekuatan kedua tim ini.

Faktor kesabaran

Nilmaizar dan Jafri Sastra yang kebetulan sama-sama berdarah Minang, sangat mengerti bagaimana memainkan bola untuk menarik lawan sehingga membuka daerah pertahanan.

Bagi Jafri Sastra, tidak ada kamus bermain bertahan. Pilihan yang bisa dilakukan saat tampil di kandang Arema Cronus, karena bermodal unggul 2-1 di kandang. Strategi ‘parkir bus’ alias bertahan total, bukan menjadi pilihan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan